6 Dec, 2024

Pemdaprov Jabar Beri Pelatihan 50.000 Guru Penggerak

Indofakta.com, 2024-11-25 12:21:13 WIB

Bagikan:

Bandung – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menyampaikan penghormatan dan apresiasi mendalam kepada para guru dalam upacara peringatan Hari Guru Nasional 2024 Tingkat Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Tenaga Pendidik Se-Jabar Akan Dilatih Jadi Guru Penggerak

Bertempat di halaman depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (25/11/2024), ditemui seusai acara, Herman menegaskan bahwa guru bukan hanya agen pendidikan, tetapi juga agen peradaban yang membentuk masa depan bangsa.

Baca juga: RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda: Inovasi Layanan Pasien dengan iKios, Anjungan Pasien Mandiri (APM)

“Bapak dan Ibu guru memiliki peran luar biasa. Berkat didikan mereka, Jawa Barat kini menjadi salah satu provinsi yang _one step ahead_. Kami, termasuk kepala OPD bisa melaksanakan tugas dengan baik karena kontribusi besar para guru,” ujar Herman, mewakili Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin.

Baca juga: Anggota DPR Ahmad Sahroni Temui Tersangka Perundungan Ivan Sugiamto, Tegaskan Pesan Moral untuk Orang Tua

Dalam kesempatan itu Herman mengungkapkan pula bahwa Jawa Barat menjadi pelopor pelatihan Guru Penggerak secara mandiri, sebuah langkah inovatif yang memungkinkan pelatihan bagi 50.000 guru SMA/SMK negeri hanya dalam waktu tiga bulan.

Baca juga: Ratusan Siswa SMA/SMK Jadi Duta Integritas

“Kami berhasil melatih 48.000 guru tambahan, melengkapi 2.000 guru yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan. Semua ini berkat tekad kuat Dinas Pendidikan dan partisipasi para Guru Penggerak yang bersedia menjadi pelatih,” ungkap Herman.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi dengan Kementerian Agama untuk melibatkan guru swasta dan madrasah aliyah, serta kerja sama dengan 27 kabupaten/kota guna melatih ratusan ribu guru SD dan SMP di seluruh Jawa Barat.

Selain itu, Herman menanggapi isu kesejahteraan guru honorer. Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi mengikuti kebijakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Guru non-ASN di bawah usia 36 tahun didorong mengikuti seleksi PNS, sementara yang di atas 36 tahun dapat mengajukan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Kami fokus memperjuangkan guru non-ASN yang sudah ada. Jangan ada rekrutmen baru sebelum nasib mereka yang ada saat ini terselesaikan,” tegasnya.

Herman juga menyoroti pentingnya perlindungan bagi guru, termasuk kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Polri yang akan segera diresmikan melalui MoU.

Ia mengingatkan bahwa peran guru tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing dengan kasih sayang.

“Guru harus tetap menjadi teladan. Tegurlah siswa yang kurang disiplin dengan cara yang bijaksana dan penuh kasih sayang. Jangan sampai ketakutan menghalangi tugas mulia Anda,” pesannya kepada para guru.

Momentum Hari Guru Nasional ini juga menjadi refleksi penting untuk membangun generasi pemimpin masa depan.

“Pemimpin tidak dilahirkan, tetapi dirancang dan disiapkan. Inilah tugas para guru, mencetak pemimpin yang akan membawa Jawa Barat dan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045,” tutup Herman.(nr)

Bagikan:

© 2024 Copyright: Indofakta Online