Karawang -- Kepala Sekolah SMAN 6 Karawang, H. Basuki Priatno, MPD membuktikan SMAN 6 Karawang menjadi sekolah tujuan. Hal ini, keberadaannya bisa sejajar dengan SMAN yang berada di jantung kota Kabupaten Karawang.
Baca juga: Apa yang Tidak Diukur oleh IQ: Membongkar Keterbatasan Tes Kecerdasan dalam Mengukur Potensi Manusia yang SesungguhnyaDalam hal ini, Kepala Sekolah SMAN6 tersebut membuktikan, dimana pada tahun ajaran 2022, data penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMAN 6 Karawang Overload 36 peserta. Dia jelaskan pada pilihan 1 sebanyak 116, pilihan 2 sebanyak 172, pilihan 3 sebanyak 36 , total pendaftar 324 siswa, sedangkan quota siswa hanya 288, sehingga akibat Overload tersebut sebanyak 36 calon siswa tersebut harus mendaftar lagi ke sekolah lain.
Baca juga: Membangun Kebersamaan dalam Kebenaran: Perayaan HUT ke-73 SMP Santo Mikael yang Menginspirasi dan Memperkuat Potensi Peserta DidikLebih jauh H. Basuki menjelaskan pada PPDB Tahun 2021, calon siswa yang mengambil pilihan 1 sebanyak 104, pilihan 2, sebanyak 59, pilihan 3 sebanyak 190 calon siswa, jumlah total 353 pendaftar. Sedangkan quota siswa yang harus diterima tetep 288, dari pendaftar total 353 tadi Overload 65 pendaftar.
Baca juga: Bey Machmudin Apresiasi SMKN 1 CibadakSedangkan pada PPDB 2020, calon siswa yang mendaftar dan mengambil pilihan 1 sebanyak 38, pilihan 2 sebanyak 41, pilihan 3 sebanyak 153, jumlah total 231, minus 57, pada PPDB 2019 pilihan 1 sebanyak 53, pilihan 2 sebanyak 34, pilihan 3 sebanyak 103, total calon calon siswa pendaftar 190, sedangkan quota penerimaan tetep 288, minus 98.PPDB 2018, pilihan 1 sebanyak 28, pilihan 2 sebanyak 16, pilihan 3 sebanyak 192, total 236, quota 288, minus 52.
Menurut Basuki, sejak dia menjadi Kasek, selama kurun waktu 2 tahun, calon siswa yang ikut mendaftar pada PPDB melebihi quota penerimaan, bahkan kelebihan hingga memaksa harus mendaftar ke sekolah tingkat SLTA lainnya. Ini membuktikan antusias calon siswa yang mendaftar pada SMAN 6 Karawang mengalami peningkatan.
Baca juga: SMK Swasta Mandiri Mewujudkan Sekolah Pusat Keunggulan Melalui Model Teaching FactoryMakanya, kami dan tenaga pengajar, bersikeras dan berpacu guna mendongkrak mutu belajar " kepada para siswa peserta didik. " Kami selaku kepala sekolah bersama guru-guru SMAN 6 punya tekad untuk meningkatkan kegiatan belajar-mengajar, demi untuk menepis istilah sekolah pinggiran. " Penilaian SMAN pinggiran, dan selama kurun waktu 2 tahun terjawab sudah dimana pada PPDB mengalami Overload . " B ahkan membuang calon siswa selaku pendaftar ke sekolah lain," kata Pk. Kasek SMAN 6 Karawang.
Dia menambahkan, sekitar menjadikan SMAN 6 menjadi sekolah tujuan bukan ditinjau dari peningkatan pada pendaftaran PPDB, tetapi siswa lulusan SMAN 6 yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PTS(Perguruan Tinggi Swasta) pun jumlahnya cukup signifikan " Alumni SMAN 6 Karawang, sudah banyak yang meneruskan pendidikannya, ke PTN maupun PTS " kata Sofiyan Soraya, Bagian Sapras SMAN 6 Karawang.
Guna menjadikan, SMAN 6 Karawang sebagai sekolah tujuan juga, tidak semudah membalikan ke dua telapak tangan. Hal ini harus dibarengi dengan terlebih dahulu membangun sinergitas, diinternal sekolah.
Setidaknya guna meningkatkan kwalitas didik, ada 3 tenaga pengajar yang statusnya selaku guru
penggerak, yakni, Sofiyan Soraya, Dina Budiarti, dan saya sendiri sebagai Kepala Sekolah( Kasek). Disamping tenaga pengajar lainya, yang sudah mengantongi jam terbang sebagai guru.
H. Basuki Priatno, MPD, yang didampingi Bidang Sapras, Sofiyan Soraya, mengungkapkan, SMAN 6 Karawang masih memerlukan 6 ruang kelas. Diakuinya, pada tahun sebelumnya pihak sekolah pernah mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus(DAK). Sedangkan guna membangun kekurangan 6 ruang kelas lagi, mudah mudahan ada bantuan DAK susulan pada tahun berikutnya. (Jay)
Bagikan: