Jakarta -- Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga minyak goreng di Indonesia masih menunjukkan perbedaan mencolok antara wilayah barat dan timur. Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa harga minyak goreng di sebagian besar wilayah barat sudah kembali normal, namun di wilayah timur harga masih relatif tinggi.
Baca juga: Polda Jabar Dirikan Dapur Umum untuk Korban Banjir Bandang di Sukabumi"Secara nasional, kebanyakan wilayah timur yang harga tinggi, tetapi di barat sudah normal semua. Kemarin saya ke Klaten, Jogja, semua normal, tidak ada masalah," ujar Budi usai acara Sosialisasi Permendag No. 27 Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (26/11).
Baca juga: Masyarakat Harus Ada Perhatian Pada Lingkungan HidupLangkah Cepat untuk Stabilisasi Harga
Meski demikian, Budi memastikan pemerintah tidak tinggal diam. Upaya untuk menstabilkan harga, terutama di wilayah timur, terus dilakukan dengan melibatkan produsen dan distributor."Besok Kamis kami akan mengumpulkan produsen dan distributor untuk membahas langkah menambah pasokan ke daerah-daerah yang mengalami lonjakan harga. Harapannya, harga minyak goreng bisa kembali normal sebelum Nataru," ujarnya.
Baca juga: Cegah Darurat Sampah Sarana dan Prasarana Harus Disebar Di Seluruh DaerahBudi menegaskan bahwa kebijakan seperti Domestic Market Obligation (DMO) sudah diterapkan dengan baik, namun distribusi dari produsen ke pengecer perlu diawasi lebih ketat. Hal ini menjadi fokus dalam pertemuan mendatang.
Baca juga: Legislatif Jabar Ungkap Mekanisme BPJS Subsidi PemerintahMasalah Pasokan Jadi Sorotan
Sebelumnya, Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut bahwa mahalnya harga minyak goreng di beberapa daerah disebabkan oleh masalah pasokan. Menteri Perdagangan mengakui hal ini dan berjanji mencari solusi bersama dengan pihak terkait."Dari sisi kebijakan, DMO sudah berjalan baik. Besok kami akan evaluasi distribusi, apakah ada kendala dari produsen ke distributor atau pengecer. Kami akan memastikan semua pihak berkomitmen untuk menstabilkan harga," pungkasnya.Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap lonjakan harga minyak goreng, terutama di wilayah timur Indonesia, dapat diatasi demi kelancaran kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. (Dir)
Bagikan: