Tekanan Global Akibat Data Inflasi AS Memicu Pelemahan Mata Uang RegionalBaca juga: TANGGAPAN PANSUS DPRD TERHADAP LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT AKHIR TAHUN ANGGARAN 2023Jakarta -- Nilai tukar rupiah tercatat berada di level Rp15.425 per dolar AS pada Kamis pagi, 12 September 2024. Mata uang Garuda melemah sebesar 23,5 poin atau sekitar 0,15 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya. Tidak hanya rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga terpantau berada di zona merah.Mata uang yen Jepang mengalami pelemahan sebesar 0,11 persen, disusul oleh baht Thailand yang terdepresiasi hingga 0,18 persen. Peso Filipina turun 0,26 persen, sedangkan dolar Singapura dan dolar Hong Kong masing-masing melemah tipis sebesar 0,01 persen.
Baca juga: Ekonomi Kreatif Butuh Pembinaan BerkesinambunganDi sisi lain, yuan China dan won Korea Selatan justru mengalami penguatan kecil masing-masing sebesar 0,01 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.Pelemahan ini dipicu oleh data inflasi Amerika Serikat yang memengaruhi sentimen pasar global, sehingga memberikan tekanan pada mayoritas mata uang Asia. (Az)
Baca juga: Jimson Sitanggang Berjuang Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan Di Samosir
Bagikan: