Inggris -- Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pilihan musik dapat mempengaruhi produktivitas seseorang secara signifikan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Emma Gray dari British Academy of Sound Therapy pada Januari 2024 menemukan bahwa musik klasik meningkatkan konsentrasi dan produktivitas lebih baik dibandingkan musik pop. Penelitian ini melibatkan 1.500 responden dari berbagai usia yang bekerja di lingkungan kantor dan rumah.
Baca juga: Dalam Perjalan, Petani Teriak Minta Baju Kaos RHS -AZIDr. Gray menjelaskan bahwa musik klasik, khususnya karya-karya Mozart dan Beethoven, memiliki efek positif pada kemampuan otak untuk memproses informasi dan mempertahankan fokus. “Musik klasik membantu dalam merangsang gelombang otak alfa yang berhubungan dengan relaksasi dan kreativitas,” ungkap Dr. Gray. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerja yang mendengarkan musik klasik selama tugas mereka mampu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan akurat.
Baca juga: Polres Sukabumi perbaiki Rutilahu untuk Wujudkan Lingkungan Lebih Layak HuniDi Indonesia, penelitian yang serupa dilakukan oleh Dr. Andi Haryanto dari Universitas Indonesia pada Februari 2024. Penelitian ini melibatkan 1.200 responden dari berbagai sektor industri, termasuk teknologi, keuangan, dan pendidikan. Dr. Haryanto menemukan bahwa 65% responden merasa lebih produktif saat mendengarkan musik klasik dibandingkan dengan musik pop atau tanpa musik sama sekali. “Musik klasik membantu menciptakan suasana yang tenang dan kondusif untuk bekerja,” kata Dr. Haryanto.
Baca juga: Jemaat HKBP Rogate Ressort Siantar Baru Doakan dan Dukung RHS Kembali Memimpin di Kabupaten SimalungunSementara itu, sebuah studi yang dipimpin oleh Dr. Teresa Lesiuk dari University of Miami pada Maret 2024 memberikan perspektif berbeda. Dr. Lesiuk mengamati efek musik pop pada produktivitas dan menemukan bahwa musik pop dengan lirik sederhana dapat meningkatkan suasana hati dan energi, yang juga berkontribusi pada produktivitas. Penelitian ini melibatkan 1.800 responden yang bekerja di lingkungan kreatif seperti desain dan pemasaran.Dr. Lesiuk menjelaskan bahwa musik pop bisa menjadi motivator yang baik terutama untuk tugas-tugas yang bersifat monoton atau repetitif. “Musik pop dengan tempo cepat dan lirik yang mudah diingat bisa membantu meningkatkan mood dan motivasi, yang penting untuk pekerjaan yang membutuhkan kreativitas,” jelas Dr. Lesiuk. Namun, dia juga menekankan bahwa musik pop dengan lirik yang kompleks atau terlalu keras dapat mengganggu konsentrasi.
Baca juga: Plt Bupati Simalungun Hadiri Upacara Peringatan HUT TNI Ke-79 Tahun 2024Dampak dari pilihan musik terhadap produktivitas tidak hanya terbatas pada preferensi pribadi tetapi juga jenis pekerjaan yang dilakukan. Penelitian dari University of Tokyo yang dipimpin oleh Dr. Hiroshi Yamamoto pada April 2024 menemukan bahwa musik instrumental, termasuk klasik dan ambient, paling efektif untuk tugas-tugas analitis dan detail. Penelitian ini melibatkan 1.500 pekerja di bidang teknologi dan sains.Dr. Yamamoto mencatat bahwa musik instrumental membantu mengurangi kebisingan lingkungan dan meningkatkan konsentrasi tanpa mengganggu proses berpikir. “Ketika pekerja perlu fokus pada detail, musik instrumental menyediakan latar belakang yang membantu menjaga perhatian tanpa menjadi distraksi,” tambahnya.Namun, ada juga sisi negatif yang perlu diperhatikan. Dr. Gray mengingatkan bahwa tidak semua orang merespons musik dengan cara yang sama. “Preferensi musik sangat personal, dan apa yang efektif bagi satu orang mungkin tidak efektif bagi orang lain,” ujarnya. Untuk mengatasi hal ini, para ahli merekomendasikan karyawan untuk bereksperimen dengan berbagai jenis musik dan menemukan apa yang paling cocok untuk mereka.Di Indonesia, perusahaan-perusahaan mulai menerapkan kebijakan yang lebih fleksibel terkait pemutaran musik di tempat kerja. Beberapa perusahaan teknologi di Jakarta, seperti Gojek dan Tokopedia, telah menyediakan playlist khusus yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Playlist ini mencakup berbagai genre musik, termasuk klasik, pop, dan instrumental.Para ahli juga menyarankan penggunaan alat bantu seperti aplikasi pemutar musik yang menawarkan pilihan genre yang sesuai dengan jenis tugas yang dilakukan. Aplikasi seperti Spotify dan Apple Music telah meluncurkan fitur yang memungkinkan pengguna memilih playlist berdasarkan aktivitas, seperti bekerja, belajar, atau berolahraga.Kesimpulan dari berbagai penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada satu jenis musik yang paling efektif untuk semua orang. Musik klasik mungkin lebih cocok untuk tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan ketelitian, sementara musik pop bisa menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan mood dan motivasi dalam tugas-tugas yang lebih kreatif. (Dirto)
Bagikan: