Peningkatan jumlah eksekusi warga asing di Arab Saudi mencatatkan rekor tertinggi, memicu sorotan tajam dari kelompok HAM internasionalBaca juga: Ruben Amorim Bawa Manchester United Bangkit, Produktivitas Gol Kembali Menjadi Kekuatan TimRiyadh -- Arab Saudi telah mengeksekusi lebih dari 100 warga negara asing sepanjang tahun 2024, sebuah angka yang dilaporkan menjadi rekor tertinggi dalam sejarah kerajaan tersebut. Menurut laporan Organisasi Hak Asasi Manusia Eropa-Saudi (ESOHR), jumlah ini hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan 2023, di mana hanya tercatat 34 eksekusi warga asing setiap tahunnya.
Baca juga: Prediksi Liga Champions: Dinamo Zagreb vs Borussia DortmundEksekusi terbaru terjadi di wilayah barat daya Najran pada Sabtu (16/11/2024), melibatkan seorang warga Yaman yang dihukum mati atas tuduhan menyelundupkan narkoba. Dengan ini, jumlah total warga asing yang dieksekusi tahun ini mencapai 101 orang.
Kritik Internasional atas Praktik Hukuman Mati
Baca juga: Prediksi Liga Champions: AS Monaco vs BenficaArab Saudi kerap mendapat kritik dari kelompok HAM internasional atas penggunaan hukuman mati yang dinilai berlebihan. Amnesty International menyebut kerajaan ini sebagai salah satu negara dengan angka eksekusi tertinggi di dunia, hanya kalah dari China dan Iran. Pada tahun 2023, Saudi mengeksekusi 196 orang, melampaui rekor sebelumnya pada 1995 yang mencapai 192 orang."Krisis eksekusi ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Jeed Basyouni, kepala advokasi anti-hukuman mati Timur Tengah untuk LSM Reprieve.
Baca juga: Prediksi Liga Champions: PSV vs Shakhtar DonetskKelompok HAM juga mengkritisi minimnya akses terdakwa asing terhadap pengadilan yang adil, termasuk hambatan untuk mendapatkan dokumen hukum. "Warga negara asing adalah kelompok yang paling rentan," tambah Taha al-Hajji, direktur hukum ESOHR.
Profil Para Korban Eksekusi
Sebanyak 21 dari mereka yang dieksekusi tahun ini berasal dari Pakistan, 20 dari Yaman, 14 dari Suriah, 10 dari Nigeria, sembilan dari Mesir, delapan dari Yordania, dan tujuh dari Ethiopia. Ada juga beberapa individu dari Sudan, India, Afghanistan, Sri Lanka, Eritrea, dan Filipina.Meski tidak ada warga negara Indonesia yang termasuk dalam daftar, praktik eksekusi ini tetap menjadi perhatian serius bagi komunitas internasional, terutama bagi negara-negara asal terdakwa.
Pengaruh pada Citra Saudi di Mata Dunia
Peningkatan jumlah eksekusi ini bertolak belakang dengan upaya Arab Saudi memperbaiki citra internasionalnya melalui reformasi sosial dan ekonomi, seperti visi 2030 yang digagas Putra Mahkota Mohammed bin Salman.Namun, kebijakan keras ini justru menciptakan ketegangan dengan kelompok HAM dan negara-negara mitra. Diplomat dan aktivis menyerukan peninjauan ulang sistem peradilan Saudi untuk memastikan proses hukum yang lebih transparan dan adil. (Dir)
Bagikan: