Obsesi terhadap Makanan "Bersih" Bisa Berbahaya bagi Kesehatan
Baca juga: Klorida: Elektrolit Penting Penjaga Keseimbangan dan Kesehatan TubuhBandung -- Tren pola makan sehat memang tengah populer, terutama dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat. Namun, jika obsesi terhadap makanan sehat berubah menjadi perilaku ekstrem dan mengganggu kehidupan sehari-hari, bisa jadi Anda mengalami orthorexia nervosa, gangguan makan yang fokus berlebihan pada "makan bersih" atau clean eating.
Baca juga: Jagung Bukan Sekadar Makanan, Ini Manfaat Luar Biasanya!Orthorexia berbeda dengan gangguan makan lain seperti anoreksia atau bulimia. Dalam orthorexia, fokus utama bukanlah jumlah kalori, melainkan kualitas makanan. Obsesi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental akibat pembatasan nutrisi yang ekstrem.
Baca juga: SUDAH VAKSIN HPV, TAPI MASIH TERKENA KUTIL KELAMIN? INI PENYEBABNYA!Gejala Orthorexia yang Harus Diwaspadai
Berikut ini beberapa gejala umum orthorexia yang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental:
Baca juga: MENCEGAH KUTIL KELAMIN: KUNCI SEHAT MELALUI SEKS AMAN DAN VAKSINASI1. Pemikiran yang Kaku tentang Makanan
Penderita orthorexia memiliki pola pikir yang sangat kaku tentang makanan sehat. Mereka cenderung memiliki daftar panjang makanan yang harus dihindari dan merasa bersalah, cemas, atau bahkan takut jika melanggar aturan tersebut.Mereka hanya menganggap makanan tertentu sebagai "benar" atau "salah."
Mengalami stres berlebih jika harus mengonsumsi makanan yang tidak sesuai dengan standar mereka.
2. Obsesi terhadap Bahan Makanan
Penderita orthorexia memiliki perhatian berlebihan pada bahan dan sumber makanan. Mereka selalu memeriksa label makanan secara detail untuk memastikan bahwa makanan tersebut organik, bebas pengawet, atau zat aditif lainnya.Aktivitas sehari-hari sering terganggu karena terlalu fokus mencari makanan "ideal."
Mereka mungkin menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berbelanja atau memasak makanan sehat.
3. Menghindari Interaksi Sosial
Karena memiliki aturan ketat terhadap makanan, penderita orthorexia cenderung menghindari acara sosial yang melibatkan makanan.Mereka merasa tidak nyaman atau cemas jika harus makan di luar rumah.
Lebih memilih makan sendiri di rumah untuk memastikan makanan yang dikonsumsi sesuai dengan standar mereka.
4. Perubahan Suasana Hati akibat Makanan
Makanan yang tidak memenuhi standar mereka dapat memicu perubahan suasana hati yang signifikan, seperti rasa marah, cemas, atau stres.Mereka juga dapat merasa bersalah atau malu setelah mengonsumsi makanan yang dianggap "tidak sehat."
Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup, menyebabkan isolasi sosial, dan gangguan emosional.
5. Dedikasi Berlebihan pada Makanan
Penderita orthorexia sering menghabiskan terlalu banyak waktu untuk merencanakan, menyiapkan, dan memasak makanan.Fokus berlebihan ini membuat mereka mengabaikan tanggung jawab lain, seperti pekerjaan, keluarga, atau aktivitas sosial.
Kehidupan mereka menjadi tidak seimbang karena seluruh perhatian tertuju pada makanan sehat.
6. Penurunan Berat Badan yang Tidak Sehat
Karena pembatasan makanan yang ekstrem, orthorexia dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak sehat.Kekurangan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan lemak sehat dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti kelelahan, gangguan hormon, dan melemahnya sistem imun.
7. Rasa Superioritas terhadap Pilihan Makanan
Orang dengan orthorexia sering merasa superior atau lebih baik daripada orang lain yang tidak mengikuti pola makan sehat mereka.Mereka cenderung mengkritik atau menghakimi pilihan makanan orang lain.
Pola pikir ini dapat merusak hubungan sosial dan menimbulkan konflik dengan orang di sekitar mereka.Bahaya Orthorexia bagi KesehatanObsesi berlebihan terhadap makanan sehat dapat menyebabkan:1. Kekurangan gizi akibat asupan makanan yang terlalu terbatas.
2. Gangguan pencernaan karena kurangnya variasi makanan.
3. Penurunan fungsi kognitif akibat kurangnya asupan lemak sehat yang penting bagi otak.
4. Gangguan mental seperti kecemasan, depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD).Kapan Harus Mencari Bantuan?Jika Anda atau orang di sekitar Anda menunjukkan gejala orthorexia, penting untuk segera mencari bantuan dari tenaga medis atau ahli gizi. Konsultasi dengan dokter atau psikolog dapat membantu:1. Mengidentifikasi pola makan yang sehat dan seimbang.
2. Mengelola kecemasan atau obsesi berlebihan terhadap makanan.
3. Meningkatkan kualitas hidup dengan pola makan yang lebih fleksibel dan bervariasi.Meskipun memiliki pola makan sehat itu penting, obsesi berlebihan terhadap makanan "bersih" dapat menjadi gangguan yang membahayakan kesehatan fisik dan mental. Orthorexia nervosa adalah gangguan makan yang perlu dikenali dan diatasi agar tidak mengganggu kualitas hidup Anda.Ingat, kesehatan yang optimal bukan hanya tentang menghindari makanan tertentu, tetapi juga tentang keseimbangan, fleksibilitas, dan kebahagiaan dalam menjalani hidup. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasa pola makan Anda sudah mengganggu keseharian Anda. (Sms)
Bagikan: