25 Mar, 2025

Pemdaprov Jabar - BMKG Perkuat Pembangunan di Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Indofakta.com, 2025-03-13 05:36:21 WIB

Bagikan:

Jakarta  – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat memperkuat kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam pembangunan di bidang meteorologi, klimatologi, geofisika, serta modifikasi cuaca. Kerja sama ini juga mencakup upaya mitigasi terhadap ancaman geohidrometeorologi di wilayah Jawa Barat.

Baca juga: Kabupaten Garut Butuh Penambahan Infrastruktur Pengairan

Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Gedung Auditorium BMKG, Jakarta, Rabu (12/03/2025).

Baca juga: Anggota DPRD Apresiasi Kegiatan Kepemudaan

Dalam kesempatan tersebut, KDM - sapaan akrab Dedi Mulyadi mengatakan bahwa Jawa Barat merupakan daerah yang rentan terhadap bencana alam. Oleh karena itu, diperlukan langkah mitigasi yang kuat serta tindakan tegas terhadap praktik alih fungsi lahan yang tidak terkendali.

Baca juga: Penghapusan Tunggakan Pajak Solusi Tepat

"Jabar itu daerah yang namanya 'minimarket bencana alam', maka saya harus banyak pasang radar bencana," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan berdasarkan masukan dari BMKG, hujan dengan intensitas rendah sekalipun dapat menyebabkan longsor dan banjir jika daya dukung lingkungan sudah menurun. Salah satu faktor utama penyebabnya adalah berkurangnya pohon akibat alih fungsi lahan.

Baca juga: Legislatif Jabar Ingatkan Kebijakan Pengelolaan Kekayaan Daerah

“Saya tadi mendapat banyak wawasan dari BMKG. Mengapa curah hujan 20-30 mm saja bisa menyebabkan longsor dan banjir? Itu karena pohon-pohon hilang akibat alih fungsi lahan,” jelasnya.

Selain itu, Dedi juga menyoroti dampak negatif dari penyempitan sungai yang disebabkan oleh pembangunan di bantaran sungai serta kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai.

"Kita semua turut menyumbang terhadap terjadinya bencana ini. Mulai dari pembangunan jembatan, alih fungsi lahan, kebijakan tata ruang, hingga perizinan yang kurang memperhatikan aspek lingkungan. Ini adalah kesalahan kita bersama," ungkapnya.

Sebagai langkah konkret, Dedi mengajak semua pihak untuk melakukan _taubat ekologi_, yakni upaya memperbaiki lingkungan secara kolektif dan berkelanjutan. Salah satu bentuk _taubat ekologi_ yang ia lakukan adalah menggandeng BMKG untuk memperkuat pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dalam pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana.

"Saatnya kita melakukan _taubat ekologi_. Saya pun sedang bertaubat dengan menggandeng BMKG untuk memperkuat sisi keilmuan dalam pengelolaan lingkungan," ujarnya.

Sebelumnya, Pemdaprov Jabar bersama BMKG telah menggelar operasi modifikasi cuaca untuk mengalihkan hujan ke arah laut. Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Bekasi, Bogor, dan Sukabumi dalam beberapa waktu terakhir.(Nr)

Bagikan:

© 2025 Copyright: Indofakta Online