JAKARTA -- Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Reda Manthovani gelar kegiatan bakti sosial donor darah dalam rangka memperingati tahun baru Imlek 2576.
Baca juga: Kejati DKJ Periksa Tiga Orang Saksi Termasuk Walikota Jakarta Pusat Terkait DugaanTipikor Dinas Kebudayaan DKI Jakarta“Jadi ini semangatnya adalah semangat tahun baru, hari baru dan darah baru nantikan,” ujar Reda di Aula Sasana Adhika Karyya, Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (29/01/2025).
Baca juga: Terdakwa Regi Artaputrawan Dituntut Pidana Penjara Selama Dua Puluh Bulan, Lama Menunggu Ketua Majelis Hakim Sebut Kasian“Karena kita mendonorkan, tapi kita akan mendapat darah baru, darah untuk pembangunan di negara kita ini supaya lebih tepat sasaran, tepat arahan,” lanjutnya.
Baca juga: Tim Tabur Kejati Sumsel Tangkap DPO Perkara Tipikor Terpidana Leksi Yandi, SP Bin KusnadiKegiatan ini pun, mengundang banyak komunitas, salah satunya National Paralympic Committee (NPC) berbagai daerah, dengan mengangkat tema “Cahaya Baru, Harapan Baru, Kebersamaan Tanpa Batas”.
“Tadi saya lihat juga ada teman-teman atlet paralimpiade yang datang, juga atlet-atlet NPC yang di daerah terutama daerah Jabotabek. Mereka dateng sebagai teman-teman disabilitas yang juga turut mendonorkan darahnya,” tutur Reda.
Dia pun menjelaskan, jika ada 200 orang yang akan berpartisipasi dalam kegiatan donor darah.
“Harapannya ini sebenarnya ingin menumbuhkan jiwa cinta kasih bagi komunitas ini, khususnya untuk berbagi, berbagi apa yang dia miliki, yang sangat mendasar itu darahnya sendiri mereka ingin berbagi. Itulah harapannya masyarakat kita timbul rasa cinta kasih terhadap sesama. Alih-alih soal materi, darahnya aja paling mendasar dibagi. Betapa luar biasannya itu kita peduli terhadap sesama,” ucapnya.
Baca juga: Terkait Kasus Penguasaan Tanah Milik Dan Rugikan Negara Miliaran, Pidsus Kejati Jabar Segel Lahan Bandung ZooSelain donor darah, kata Reda mereka menggelar ritual Fang Sheng dengan melepaskan 280 burung ke habitat aslinya, yang dipercaya sebagai simbol memberi kebebasan kepada makhluk hidup lain dengan harapan akan mendapatkan karma baik dan memiliki pengaruh baik bagi kehidupan
“Melepaskan burung, melepaskan rasa kebahagiaan kita agar burung-burung yang tadinya terkurung di sangkar yang kecil bisa bebas mendapatkan rumah yang sesuai habitatnya. Sehingga balik lagi tadi, kita bisa mendapatkan cahaya baru, harapan baru, kebersamaan tanpa batas di tahun 2025 ini, di tahun ular kayu ini,” jelasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh tokoh masyarakat dan pengusaha, Jusuf Hamka, yang mengapresiasi inisiatif Jamintel Reda Manthovani dalam merayakan Imlek dengan semangat kebersamaan dan toleransi.
"Tadi saya bisik-bisik sama Pak Reda, sejak saya masuk Muslim, saya tidak pernah ngerayain tahun baru Imlek lagi. Jujur, saya terharu bahwa saya, maaf ya, baru melihat teman-teman yang Muslim dan yang pejabat tinggi yang merayakan Imlek tidak alergi dan beliau lah satu-satunya," ucap Jusuf Hamka.
Jamintel berkomitmen untuk terus menumbuhkan rasa cinta kasih dan kepedulian terhadap sesama melalui berbagai kegiatan sosial. Diharapkan, melalui acara ini, masyarakat semakin mempererat kebersamaan tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan budaya. (Muzer)
Bagikan: