18 Jan, 2025

Pilkada Samosir Sudah Selesai, Persaingan Mendapatkan Keuntungan Pribadi Akan Terjadi?

Indofakta.com, 2024-12-20 14:02:26 WIB

Bagikan:

Pilkada Samosir Sudah Selesai, Persaingan Mendapatkan Keuntungan Pribadi Akan Terjadi?

Baca juga: “Bangun Pagi, Rezeki Datang: Rahasia Hidup Lebih Sehat dan Bahagia”

Samosir -- Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah tingkat provinsi, kota madia, maupun tingkat kabupaten kota se-Indonesia periode 2024-2029 sudah selesai digelar pada 27 November 2024. Diantara beberpa calon kepala daerah, hanya satu pasangan yang terpilih jadi pemenang.

Baca juga: Jalan Dakwah Dari Pesantren ke Pesantren di Pelosok Negeri

Meski saat ini masih banyak daerah yang belum diumumkan siapa pemenangnya oleh KPU, diantaranya Kabupaten Samosir, karena proses gugatan sengketa pilkada masih bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK), namun kita (rakyat Samosir) hanya menunggu putusan. Apapun hasilnya, mau atau tidak, kita harus terima.

Baca juga: Pilkada 2024 Selesai, DPC AWI Medan : Siapapun Pemimpinnya Tetap Jaga Persatuan Kesatuan dan Kebersamaan

Setelah nanti semua proses sudah selesai, pemenang akan dilantik, disitulah waktunya kita menagih janji-janji calon yang menang, kita kawal dan awasi kinerjanya hingga periodenya habis.

Akan tetapi, kerapkali rasa kecewa timbul setelah pilkada selesai, para tim pemenangan calon yang menang akan berharap mendapat imbalan atas balas jasa, meski pada proses pilkada kemarin sudah mendapatkan upah dan fasilitas, mereka (oknum) akan membuat permintaan untuk kepentingan pribadinya. Tadinya para tim paslon yang satu bersaing dengan tim paslon lain, kali ini sesama tim pemenang dimungkinkan untuk bersaing mencari perhatian bupati maupun wakil bupati.

Baca juga: Dede Farhan Aulawi Jelaskan Perkembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Bagi Manusia

Persaingan yang mungkin terjadi bisa berupa persaingan proyek, mereka (oknum) akan berupaya mendapatkan proyek walau tidak memiliki keahlian dibidang itu. Kemudian soal penempatan pejabat, mereka para oknum akan menyodorkan keluarga atau kerabat dekatnya untuk menempati posisi strategis, dengan demikian kepentinganya akan mudah terpenuhi, dan bisa saja mereka akan mendapatkan keuntungan dari itu.

Jika bupati dan wakil bupati terpilih tidak dapat memenuhi permintaan para mereka, tidak tertutup kemungkinan akan menimbulkan konflik sesama tim karena terjadi kecemburuan sosial. Dari situ dapat kita lihat, bahwa tujuan mereka bergabung memenangkan salah satu paslon adalah demi kepentingan pribadi atau kepentingan umum.

Selain itu, demi tujuan pribadinya, mereka (oknum) akan selalu terlihat menempel atau dekat dengan bupati dan wakil bupati, apa yang dilakukan atau dikatakan bupati akan selalu setuju, diapresiasi dan diancungi jempol oleh mereka, walau sebenarnya butuh kritik atau koreksi. Mereka akan selalu memuji dan memuji tanpa memberi kritik.

Berbeda dengan mereka yang menginginkan kemajuan Samosir, dia akan memberi kritikan dan masukan kepada bupati dan wakil bupati, walau kadang hal itu membuat mereka akan dianggap membelot, sehingga dibenci dan kepentingan pribadinya mungkin akan terabaikan atau bahkan dianggap musuh.

Disinilah bupati dan wakil bupati harus lebih bijak untuk memilah, siapa yang memikirkan kepentingan umum dan siapa yang memikirkan kepentingan pribadi. Jika bupati dan wakil bupati menginginkan Samosir lebih baik, maka sebaiknya tidak membuka ruang bagi mereka para pemuja demi keuntungan pribadi. Sebaliknya, perhatikanlah mereka yang mau memberi kritik dan saran untuk kemajuan Samosir.

Penulis: Jepri Sitanggang

Bagikan:

© 2025 Copyright: Indofakta Online