6 Dec, 2024

Waspada Banjir Pesisir (Rob): BPBD DKI Jakarta Keluarkan Peringatan Hingga 21 November 2024

Indofakta.com, 2024-11-17 19:27:19 WIB

Bagikan:

Fenomena Supermoon dan Pasang Maksimum Air Laut Picu Potensi Banjir Pesisir di Wilayah Utara Jakarta

Baca juga: Nasib Simbolon Berharap Lembaga Adat Dapat Memberi Solusi Terhadap Konflik Masyarakat Dikabupaten Samosir

Jakarta -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan waspada terhadap potensi terjadinya banjir pesisir atau rob yang dapat terjadi hingga 21 November 2024. Peringatan ini mencakup 10 wilayah pesisir Jakarta, terutama di bagian utara, yang rentan terhadap dampak fenomena alam yang dipicu oleh pasang maksimum air laut serta fenomena Supermoon. Peringatan dini sebelumnya telah dirilis pada 14 November 2024, mengingat meningkatnya risiko banjir rob akibat fenomena alam ini.

Fenomena Alam Penyebab Banjir Pesisir

Baca juga: Pastikan Surat Suara Aman, Kapolres Labusel Kunjungi PPK

Menurut Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, informasi yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa terjadinya pasang surut air laut yang sangat tinggi, bersamaan dengan fenomena Supermoon, meningkatkan kemungkinan terjadinya banjir pesisir. Fenomena Supermoon adalah kejadian di mana bulan berada pada titik terdekat dengan bumi, yang menyebabkan peningkatan gravitasi dan memengaruhi ketinggian pasang air laut.

Baca juga: Diguyur Hujan, Kapolrestabes Medan Tinjau Lokasi Terdampak Longsor di Desa Sembahe

“Akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fenomena Supermoon yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum, banjir pesisir atau rob dapat terjadi di wilayah pesisir utara Jakarta,” kata Isnawa dalam keterangan tertulis pada Minggu, 17 November 2024.

Baca juga: Ngatiyana-Adhitia Unggul di Pilkada Cimahi Berdasarkan Hasil Hitung Cepat Instrat

Dengan adanya gabungan kedua fenomena ini, BPBD DKI Jakarta memprediksi adanya potensi genangan air yang lebih tinggi dari biasanya di beberapa titik pesisir Jakarta, yang dapat mengganggu aktivitas warga dan berisiko merusak infrastruktur di wilayah tersebut.

Wilayah yang Terkena Dampak Potensial

Sebanyak 10 wilayah pesisir utara Jakarta yang dapat terdampak oleh banjir rob, antara lain Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, dan Muara Angke. Wilayah-wilayah ini sering mengalami genangan air akibat pasang tinggi, dan dalam beberapa kondisi, ketinggian air laut yang luar biasa dapat menyebabkan banjir yang meluas, mengganggu permukiman dan kegiatan ekonomi warga setempat.

“Warga di kawasan pesisir diimbau untuk lebih waspada terhadap potensi banjir pesisir yang disebabkan oleh fenomena ini,” ujar Isnawa Adji. Ia juga menekankan pentingnya bagi warga untuk selalu memantau informasi terkini terkait kondisi gelombang air laut yang dapat diakses melalui media sosial dan situs resmi BPBD Jakarta.

Antisipasi dan Langkah Pencegahan

Isnawa mengimbau warga yang tinggal di kawasan pesisir untuk segera melakukan langkah antisipasi. Salah satu langkah yang disarankan adalah memeriksa secara berkala informasi terkait gelombang air laut dan peringatan dini yang dapat memberikan gambaran terkait potensi terjadinya banjir rob. BPBD DKI Jakarta juga telah meningkatkan kewaspadaan di lapangan untuk membantu masyarakat yang terdampak dan memberikan bantuan segera jika diperlukan.

Bagi warga yang menghadapi keadaan darurat atau membutuhkan pertolongan segera, mereka diminta untuk menghubungi Call Center Jakarta Siaga di nomor 112. "Kami siap memberikan pertolongan dalam situasi darurat yang membutuhkan penanganan cepat," ujar Isnawa.

Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk menyiapkan langkah-langkah tanggap darurat, termasuk peningkatan pengawasan dan pemeliharaan drainase serta penyediaan bantuan berupa perahu dan tenda untuk evakuasi warga jika banjir terjadi.

Potensi Dampak Banjir Pesisir dan Penanganannya

Banjir pesisir atau rob yang terjadi akibat pasang maksimum dapat memiliki dampak yang sangat luas. Selain merendam permukiman warga, banjir rob juga dapat mengganggu aktivitas ekonomi di kawasan pesisir, termasuk pelabuhan dan pusat perdagangan yang bergantung pada laut. Infrastruktur jalan raya dan transportasi publik juga dapat terhambat akibat genangan air yang meluas, memperburuk kondisi bagi warga yang tinggal di daerah-daerah tersebut.

Peningkatan kewaspadaan ini juga datang pada saat yang krusial, mengingat Jakarta telah menghadapi sejumlah bencana banjir selama beberapa bulan terakhir, yang telah menyebabkan kerugian materiil dan terganggunya kehidupan sehari-hari warga. BPBD DKI Jakarta, bekerja sama dengan dinas terkait, diharapkan dapat mengurangi dampak tersebut dengan berbagai upaya mitigasi dan kesiapsiagaan.

Mempersiapkan Warga Menghadapi Banjir Pesisir

BPBD DKI Jakarta juga menyarankan agar warga yang tinggal di kawasan pesisir untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik, terutama dalam hal penyediaan kebutuhan darurat. Menyimpan perlengkapan seperti bahan makanan, air minum, dan obat-obatan penting, serta mempersiapkan rencana evakuasi, merupakan langkah-langkah preventif yang dapat membantu meringankan dampak jika banjir rob terjadi.

Selain itu, warga juga diingatkan untuk menjaga kebersihan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan, mengingat sumbatan pada saluran air dapat memperparah genangan banjir. Keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan memperhatikan peringatan dini juga merupakan kunci penting dalam upaya mitigasi bencana.

Waspada Banjir Pesisir hingga 21 November 2024

Peringatan waspada banjir pesisir ini menjadi pengingat penting bagi warga di wilayah pesisir utara Jakarta untuk meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah daerah, bersama dengan BPBD DKI Jakarta, terus berupaya untuk mengurangi dampak potensi bencana ini dengan memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada masyarakat. Meskipun fenomena ini tak dapat sepenuhnya dihindari, kesiapsiagaan yang tinggi dari masyarakat dan pemerintah akan meminimalisir kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir rob yang berpotensi terjadi hingga 21 November 2024. (Sms)

Bagikan:

© 2024 Copyright: Indofakta Online