Bandung -- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengajak kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bandung untuk bersama-sama menangani urusan persampahan di Kota Bandung.
Baca juga: Kemenhub Buka Mudik Gratis Nataru 2024-2025 dengan Angkut Motor GratisPengelolaan yang dilakukan antara lain dengan menggelorakan prinsip 3R, yakni _reuse_, menggunakan kembali sampah yang masih bisa digunakan atau berfungsi.
Baca juga: Kejari Inhil Periksa 19 Saksi dan Kumpulkan 3.150 Bukti dalam Kasus Paket Ramadhan BaznasKemudian _reduce_, mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan atau memunculkan sampah, serta _recycle_, mengolah kembali sampah atau daur ulang menjadi suatu produk atau barang baru yang bermanfaat.
Baca juga: Kejaksaan Agung Dorong Tata Kelola Berkelanjutan di Sektor PertambanganIni disampaikan Herman Suryatman kepada kader PKK se-Kota Bandung, saat sosialisasi dan edukasi penanganan sampah di Pendopo Kota Bandung, Rabu (13/11/2024)."Sore hari ini kami bersama Ibu Pj Ketua TP PKK Kota Bandung dan pengurus, juga kader PKK kecamatan/kelurahan se-Kota Bandung. Ini luar biasa komitmen PKK Kota Bandung untuk membantu mengakselerasi penanganan sampah dengan mengurangi dan memanfaatkan sampah. Insyaallah akan mendaur ulang sampah," kata Herman.
Baca juga: Polisi di Sukabumi Evakuasi Warga Terjebak Banjir di PalabuhanratuIa menuturkan, jika ibu merupakan sosok sentral dalam keluarga, maka dalam keseragaman gerak penanganan sampah diperlukan pula peran kaum ibu sebagai kunci berhasilnya suatu gerakan.Diharapkan dengan gerakan dan dorongan para kader PKK di setiap wilayah, upaya penanganan sampah di kawasan Bandung Raya, khususnya Kota Bandung dapat lebih efektif.Dengan peran sentral di unit keluarga, sebisa mungkin kaum ibu para kader PKK setidaknya dapat bersama mewujudkan _zero food waste_ di tingkat rumah tangga. Lebih baik lagi jika berhasil mendaur ulang, memanfaatkan, apalagi tercapai _zero waste_."Ibu-ibu PKK Kota Bandung juga akan menjadi agen perubahan untuk pengolahan sampah di lapangan, di 30 kecamatan, 151 kelurahan di Kota Bandung," ujar Herman."Pada saat yang sama semua bergerak hingga ibu-ibu di semua rumah tangga melakukan pengurangan, pemanfaatan, dan daur ulang sampah sampai kecamatan. Jadi hebat, kalau kecamatan hebat, Kota Bandung hebat, maka provinsi otomatis karena provinsi adalah agregat," imbuhnya.(nr)
Bagikan: