Pesantren sebagai Pilar Pendidikan dan Pusat Pemberdayaan MasyarakatBaca juga: SMP Santo Mikael Cimahi Gelar Kubisme V.08: Parade Seni, Kreativitas, dan Pendidikan BerkarakterSumedang -- Peran pesantren dalam sistem pendidikan nasional tak hanya sebatas lembaga keagamaan, tetapi juga sebagai pusat pendidikan holistik yang membentuk karakter, keilmuan, dan kemandirian para santri. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bersama DPRD, menunjukkan komitmen kuat melalui Perda Nomor 1 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren. Perda ini menjadi landasan penting dalam mendukung pengembangan pesantren, baik dari sisi pendidikan maupun pemberdayaan ekonomi umat.
Pesantren: Benteng Pendidikan Agama dan Karakter Bangsa
Baca juga: Tenaga Pendidik Se-Jabar Akan Dilatih Jadi Guru PenggerakHeri Ukasah Sulaeman, Anggota DPRD Jabar, mengungkapkan bahwa jumlah pesantren di Kabupaten Sumedang yang mencapai 300 adalah cerminan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini. "Pesantren tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk mendidik anak-anak mereka, terutama dalam membangun karakter dan keilmuan berbasis agama," ujarnya.
Baca juga: RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda: Inovasi Layanan Pasien dengan iKios, Anjungan Pasien Mandiri (APM)Pesantren tidak hanya mencetak generasi yang memiliki pemahaman agama yang kuat, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan hidup yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dalam konteks ini, pesantren memegang peranan vital sebagai lembaga yang mampu menjembatani pendidikan formal dan non-formal.
Kebutuhan Mendesak: Penguatan Infrastruktur Pesantren
Seiring dengan berkembangnya fungsi pesantren, kebutuhan akan penambahan sarana dan prasarana menjadi semakin mendesak. Dalam pertemuan dengan komunitas pesantren di Kabupaten Sumedang, aspirasi utama yang muncul adalah perlunya peningkatan fasilitas seperti kobong (asrama santri), ruang kelas, laboratorium, dan sarana pendukung lainnya.
Baca juga: Anggota DPR Ahmad Sahroni Temui Tersangka Perundungan Ivan Sugiamto, Tegaskan Pesan Moral untuk Orang Tua"Dengan kondisi ini, santri yang menetap di pesantren memerlukan lingkungan belajar yang memadai agar proses pendidikan berjalan optimal," jelas Heri. Ia menambahkan bahwa alokasi anggaran untuk operasional dan pengembangan fasilitas pesantren harus menjadi prioritas pemerintah daerah.
Pemberdayaan Ekonomi: Menuju Pesantren Mandiri
Tidak hanya sebagai pusat pendidikan, pesantren juga diharapkan mampu menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat. Perda ini mengamanatkan bahwa pesantren harus dilengkapi dengan program-program pemberdayaan ekonomi yang konkret. "Pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi lokal melalui pengembangan UMKM dan IKM yang berbasis pada potensi lokal," kata Heri.Ia menyoroti pentingnya integrasi antara pendidikan agama dan keterampilan kewirausahaan. Dengan memberikan santri pelatihan dan keterampilan dalam bidang produksi, seperti pembuatan produk lokal, pesantren dapat menciptakan sumber pendapatan mandiri. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemandirian pesantren, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Membangun Ekosistem Pesantren yang Berdaya Saing
Untuk mewujudkan visi pesantren sebagai pusat pendidikan dan pemberdayaan ekonomi, diperlukan dukungan yang komprehensif dari pemerintah. Heri menegaskan bahwa Pemprov Jabar harus segera merancang program-program pendukung, termasuk pelatihan keterampilan, penyediaan fasilitas produksi, dan akses ke pasar bagi produk-produk pesantren."Jika langkah ini dijalankan dengan baik, target dalam pasal 18 dan 19 Perda tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren dapat tercapai. Pesantren akan menjadi lembaga yang tidak hanya mendidik generasi muda, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan umat," tegas Heri.
Pesantren sebagai Pusat Inovasi Sosial dan Ekonomi
Ke depan, pesantren diharapkan mampu bertransformasi menjadi pusat inovasi sosial dan ekonomi yang memberikan solusi bagi tantangan masyarakat. Dengan memperkuat infrastruktur, memfasilitasi program pemberdayaan ekonomi, dan mendorong inovasi, pesantren dapat memainkan peran yang lebih besar dalam pembangunan bangsa."Dukungan yang konsisten dari pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan pesantren yang kuat dan mandiri," pungkas Heri. (Nur)
Bagikan: