6 Dec, 2024

Sekda Herman Suryatman Buka Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan Hebat

Indofakta.com, 2024-11-04 20:48:24 WIB

Bagikan:

Bandung -- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman membuka Apresiasi Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Hebat Provinsi Jawa Barat di Trans Studio, Kota Bandung, Senin (4/11/2024).

Baca juga: SMP Santo Mikael Cimahi Gelar Kubisme V.08: Parade Seni, Kreativitas, dan Pendidikan Berkarakter

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional di Jawa Barat dan juga sebagai bentuk penghargaan bagi guru dan tenaga pendidikan di Jabar.

Baca juga: Tenaga Pendidik Se-Jabar Akan Dilatih Jadi Guru Penggerak

Selain itu, ada juga penghargaan bagi komunitas pengajar inspiratif dalam meningkatkan kompetensi guru dan tenaga pendidikan.

Baca juga: RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda: Inovasi Layanan Pasien dengan iKios, Anjungan Pasien Mandiri (APM)

Tema Jambore GTK Hebat itu sejalan dengan visi pemerintah baru Kabinet Merah Putih, yakni "GTK Hebat, Indonesia Kuat".

Baca juga: Anggota DPR Ahmad Sahroni Temui Tersangka Perundungan Ivan Sugiamto, Tegaskan Pesan Moral untuk Orang Tua

Herman menjelaskan, selain pendidikan formal, anak didik juga perlu diberi pendidikan lainnya seperti pendidikan informal dan nonformal.

Pendidikan informal merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mendiri.

Sedangkan pendidikan nonformal merupakan kegiatan yang dilakukan diluar pendidikan formal dalam upaya menambah dan melengkapi pendidikan formal.

"Maka (pendidikan) formal, informal, nonformal harus bahu-membahu untuk menyediakan agar anak didik kita kuat sehingga akan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang kuat," ungkap Herman.

Ia mengingatkan agar guru dan tenaga pendidik di Jabar perlu mengedepankan rasa kasih sayang dalam proses belajar mengajar sehingga anak didik akan merasa senang dan rindu ingin bertemu dengan gurunya.

"Kita tidak boleh main-main, dan jangan setengah-setengah terkait dengan pembangunan pendidikan karena alatnya adalah pendidikan baik formal, informal maupun non formal," tuturnya.

Herman mengungkap bahwa faktanya saat ini di Jabar masih terjebak dalam pendidikan formal, tetapi pendidikan lainnya cenderung dikesampingkan.

"Faktanya hari ini kita terjebak oleh pendidikan formal saja, padahal tidak ada guru hebat tanpa orang tua, juga masyarakat yang hebat," ujar Herman.

"Pada akhirnya kita akan melahirkan pemimpin yang hebat dan kuat di masa depan. Saya kira itu logika dasar," imbuhnya.(Hms)

Bagikan:

© 2024 Copyright: Indofakta Online