Bandung -- Hari Stroke Sedunia yang diperingati pada 29 Oktober kemarin menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan stroke melalui tema 'Lebih Besar Dari Stroke.' Stroke adalah penyebab utama kematian dan kecacatan di Amerika Serikat (AS), di mana setiap 40 detik, seseorang mengalami serangan stroke yang mengancam jiwa dan berpotensi menyebabkan komplikasi jangka panjang. Meski stroke terkait dengan faktor-faktor risiko seperti usia dan riwayat keluarga yang tak dapat dihindari, ada beberapa langkah preventif yang bisa diterapkan.
Perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko stroke:
Baca juga: SUDAH VAKSIN HPV, TAPI MASIH TERKENA KUTIL KELAMIN? INI PENYEBABNYA!1. Konsumsi Diet SehatPola makan sehat sangat berpengaruh dalam menurunkan risiko stroke. Mengonsumsi buah dan sayuran segar, menghindari lemak jenuh serta lemak trans, dan membatasi asupan garam dapat membantu menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap stabil. Dengan pola makan yang sehat, risiko penyakit kardiovaskular lainnya juga dapat berkurang secara signifikan.
Baca juga: MENCEGAH KUTIL KELAMIN: KUNCI SEHAT MELALUI SEKS AMAN DAN VAKSINASI2. Aktivitas Fisik yang TeraturOlahraga rutin disarankan untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dengan berolahraga, kadar kolesterol dan tekanan darah dapat ditekan, sehingga memperkecil kemungkinan stroke. Aktivitas fisik sederhana seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang selama 30 menit setiap hari bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan.
3. Berhenti MerokokKebiasaan merokok berkontribusi langsung pada peningkatan risiko stroke. Bagi perokok, berhenti merokok adalah langkah penting dalam mencegah stroke dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: 10 Makanan Anti-Aging Terbaik: Rahasia Kulit Sehat dan Bercahaya dari Dalam4. Batasi Konsumsi AlkoholMengonsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan berisiko menyebabkan stroke. Menjaga asupan alkohol dalam batas moderat, atau lebih baik lagi, menghindari sama sekali, dapat membantu menurunkan risiko.
Baca juga: Kulit Glowing Bukan Lagi Impian! Begini Cara Pakai Skincare yang Benar5. Kendalikan Gangguan MetabolikTekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes adalah faktor utama yang dapat menyebabkan stroke. Dengan memantau dan mengelola kondisi-kondisi ini melalui pengobatan serta perubahan gaya hidup, risiko stroke dapat ditekan. Selain itu, menjaga berat badan ideal juga memainkan peran penting dalam mencegah penyakit terkait metabolisme.
Pentingnya Penanganan Cepat dan Gejala F.A.S.T.
Selain pencegahan, mengenali gejala awal stroke dan mencari pertolongan medis segera juga dapat meminimalkan risiko komplikasi yang lebih parah. Gejala awal stroke dapat dikenali dengan akronim F.A.S.T.:F (
Face Drooping): Wajah miring atau mati rasa di salah satu sisi.
A (
Arm Weakness): Kelemahan pada satu lengan, di mana salah satu lengan menurun saat diangkat.
S (
Speech Difficulty): Kesulitan berbicara atau ucapan tidak jelas.
T (
Time to call 911): Segera hubungi layanan darurat jika menemukan tanda-tanda tersebut.Dengan mematuhi pedoman pencegahan dan mengenali gejala dini, masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah terjadinya stroke yang mengancam kesehatan. (Az)
Bagikan: