18 May, 2025

AS Peringatkan Bahaya Eskalasi Konflik di Lebanon, Serupa dengan Situasi Gaza

Indofakta.com, 2024-10-10 07:19:29 WIB

Bagikan:

AS Tegaskan Pentingnya Kedaulatan Lebanon di Tengah Ancaman Netanyahu dan Serangan Udara Israel yang Meluas

Baca juga: Chelsea Hancurkan Southampton 5-1, Kartu Merah Warnai Dominasi The Blues

Washington -- Amerika Serikat pada hari Rabu (9/10) menyatakan kekhawatirannya atas eskalasi konflik yang melibatkan Israel dan Lebanon, menyusul pernyataan keras dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. AS memperingatkan bahwa situasi di Lebanon tidak boleh memburuk seperti di Jalur Gaza, di mana lebih dari 42.000 orang telah terbunuh akibat serangan Israel selama setahun terakhir.

Baca juga: Manchester City Gasak Nottingham Forest 3-0, De Bruyne Akhiri Puasa Kemenangan The Citizens

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa "kita tidak bisa dan tidak boleh melihat situasi di Lebanon berubah menjadi seperti di Gaza. Hal itu tentu saja tidak dapat diterima." Pernyataan ini datang menyusul serangan udara besar-besaran Israel terhadap Lebanon sejak 23 September, yang telah menewaskan lebih dari 1.323 orang dan melukai hampir 3.700 lainnya.

Kekhawatiran AS Atas Kedaulatan Lebanon

Miller juga menegaskan bahwa keputusan mengenai masa depan Lebanon sepenuhnya berada di tangan rakyatnya sendiri, tanpa intervensi dari pihak luar. "Tidak ada negara di kawasan ini yang boleh mendikte rakyat Lebanon tentang siapa pemimpin mereka," katanya. Ini adalah respons langsung terhadap ancaman Netanyahu, yang menyerukan agar rakyat Lebanon bertindak sebelum negara mereka terjerumus ke dalam perang yang berkepanjangan.

Serangan Udara Israel dan Ketegangan Regional

Baca juga: Kekalahan Perdana Ruben Amorim Bersama Setan Merah, Arsenal Ungkap Celah Manchester United

Sejak akhir September, Israel telah meluncurkan serangan udara yang semakin intensif terhadap target-target yang diklaim sebagai basis Hizbullah di Lebanon. Ini merupakan bagian dari konflik lintas batas yang semakin memanas antara Israel dan Hizbullah, yang telah berlangsung lebih dari setahun sejak dimulainya serangan Israel ke Jalur Gaza pada tahun lalu.

Baca juga: Ruben Amorim Bawa Manchester United Bangkit, Produktivitas Gol Kembali Menjadi Kekuatan Tim

Meskipun ada peringatan dari komunitas internasional tentang ancaman perang regional yang lebih luas, Israel melanjutkan eskalasi dengan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober. Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk memperlebar konflik di kawasan Timur Tengah yang sudah berada di ambang kehancuran.

Netanyahu dan Seruan Perang Panjang

Dalam sebuah video yang dirilis pada hari Selasa, Netanyahu menyerang kelompok Hizbullah dan memperingatkan bahwa Lebanon akan jatuh ke dalam jurang perang berkepanjangan jika tidak segera bertindak. Namun, banyak yang melihat pernyataannya sebagai bagian dari strategi Israel untuk semakin menekan Lebanon, di tengah meningkatnya serangan dan invasi yang dilakukan oleh Tel Aviv.

Ketegangan ini membawa dampak besar, baik di Lebanon maupun Gaza, dengan ribuan korban jiwa, infrastruktur yang hancur, dan jutaan pengungsi yang kini terjebak dalam krisis kemanusiaan yang semakin dalam. (Dir)

 

Sumber:https://www.anews.com.tr/world/2024/10/09/in-wake-of-netanyahus-threats-us-warns-lebanon-must-not-tu

Bagikan:

© 2025 Copyright: Indofakta Online