6 Oct, 2024

PBB 'Prihatin' dengan Serangan Udara Israel di Pinggiran Selatan Beirut

Indofakta.com, 2024-09-28 08:37:05 WIB

Bagikan:

PBB -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Jumat (27/09), menyatakan "sangat prihatin" atas situasi yang terjadi di Beirut, Lebanon, menyusul bombardir berat Israel.

Baca juga: Pemulihan Berlanjut di Tengah Kehancuran di Carolina, Georgia, dan Negara Bagian Lainnya

"Kami mengamati perkembangan yang terjadi di Beirut dengan sangat cemas," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers setelah tentara Israel pada Jumat malam melakukan serangan udara yang besar dan belum pernah terjadi sebelumnya di daerah pinggiran selatan Beirut, yang mengklaim telah menyerang markas utama kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca juga: Liga Champions Eropa : Prediksi Slovan Bratislava vs Manchester City

Dia menyatakan keprihatinan mendalam PBB tentang "eskalasi perseteruan yang tajam di Garis Biru akibat serangan-serangan di Lebanon."

Baca juga: Liga Champions Eropa : Prediksi PSV vs Sporting Lisbon

Menekankan bahwa berbagai peristiwa terbaru menempatkan warga sipil Lebanon dan Israel dalam bahaya, Dujarric mengatakan bahwa hal itu juga mengancam keamanan dan stabilitas regional.

"Dapat saya sampaikan bahwa misi penjaga perdamaian kami di sini, yang lebih dikenal sebagai Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), terus terlibat secara aktif dengan para pihak untuk membantu meredakan ketegangan di sepanjang Garis Biru dan menghindari kesalahpahaman lebih lanjut," tambahnya.

Baca juga: Liga Champions Eropa : Prediksi Inter Milan vs Red Star

Dujarric menegaskan kembali dukungan PBB terhadap upaya diplomatik untuk mengakhiri kekerasan, memulihkan stabilitas dan mencegah penderitaan kemanusiaan lebih lanjut di wilayah tersebut.

Dia juga menegaskan kembali seruan untuk segera melakukan de-eskalasi, kembali ke penghentian kekerasan dan mendesak implementasi penuh resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.

Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang diadopsi pada tanggal 11 Agustus 2006, menyerukan penghentian total perseteruan antara Lebanon dan Israel dan membentuk zona yang bebas dari personil bersenjata dan senjata, kecuali untuk tentara Lebanon dan pasukan UNIFIL, antara Garis Biru (perbatasan antara Lebanon dan Israel) dan Sungai Litani di Lebanon selatan.

"Meskipun dalam situasi yang sangat sulit, misi penjaga perdamaian, baik pasukan perdamaian militer maupun sipil, tetap berkomitmen pada misi mereka dan terus beradaptasi untuk memenuhi mandat misi di tengah situasi yang sangat tidak bersahabat," tambahnya.

Menanggapi pertanyaan seorang wartawan tentang penyebab "kekhawatiran besar" bagi PBB mengenai Lebanon, Dujarric mengatakan: " Siapa saja yang melihat gambar-gambar dan asap yang mengepul dari daerah yang padat penduduknya pasti akan merasa was-was."

Dujarric juga mengumumkan alokasi dana sebesar $10 juta dari "Dana Tanggap Darurat Pusat PBB untuk tanggap darurat kemanusiaan di Lebanon" kepada Penjabat Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kemanusiaan, Joyce Msuya.

"Ini merupakan tambahan dari $10 juta yang dikeluarkan awal minggu ini dari dana kemanusiaan Lebanon," ujarnya, seraya menambahkan bahwa PBB akan terus memantau secara seksama situasi kemanusiaan dan lebih jauh lagi mendukung pemerintah Lebanon, yang memimpin dalam tanggap darurat. (Sms)

Sumber:https://www.anews.com.tr/world/2024/09/27/un-alarmed-by-israels-heavy-airstrike-on-beiruts-southern-

Bagikan:

© 2024 Copyright: Indofakta Online