Pertandingan Sepak Bola Aceh vs Sulawesi Tengah Berakhir Tragis, Pelatih Sulteng Zulkifli Syukur dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir Angkat Bicara Mengenai Kekerasan di LapanganBaca juga: Kapolres Cimahi Berangkatkan Umrah Guru Honorer yang Memulung Sampah di Sela - sela Kegiatan MengajarnyaBanda Aceh -- Pertandingan perempat final PON XXI Aceh-Sumut 2024 antara Aceh melawan Sulawesi Tengah (Sulteng) pada sanbtu (14/09) diwarnai dengan kontroversi besar dan berujung pada insiden pemukulan wasit. Keputusan-keputusan wasit yang dinilai berat sebelah menguntungkan tim tuan rumah Aceh menjadi pemicu dari kekerasan di lapangan. Wasit Eko Agus Sugiharto dari Sumatera Selatan bahkan dipukul hingga terkapar oleh salah satu pemain Sulteng, Rizki Saputra, yang akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: RHS Ajak Seluruh Tim Se-Kecamatan Hatonduhan Bersinergi, Berjuang Memenangkan RHS-AZISejak awal, laga tersebut sudah berlangsung sengit, namun keputusan wasit yang memberikan penalti kepada Aceh dinilai sangat merugikan tim Sulteng dan semakin memperburuk suasana pertandingan. Pelatih tim sepak bola Sulteng, Zulkifli Syukur, tidak mampu menyembunyikan kekecewaannya terhadap kepemimpinan wasit yang dianggap telah merusak mental para pemainnya.
Pelatih Sulteng Zulkifli Syukur Mengungkap Kekecewaan di Media Sosial, Tapi Tidak Membenarkan Aksi Pemainnya
Baca juga: Kapolda Jabar Pimpin Upacara Sertijab Pejabat Utama Polda JabarSetelah pertandingan, Zulkifli Syukur melampiaskan rasa frustrasinya melalui akun Instagram pribadinya, @zulkifli_03_syukur, di mana dia menyoroti pentingnya nilai sportivitas dalam sepak bola. Menurutnya, sepak bola bukan hanya tentang kalah dan menang, tetapi juga tentang menjaga mental dan jiwa muda pemain.“Niat saya hanya satu, ingin menjadi bagian dalam pengembangan pesepak bola muda kita di Indonesia. Kasihan kalau mental mereka kita rusak hanya karena sebuah kepentingan,” tulis Zulkifli pada Minggu (15/9/2024).
Baca juga: Pimpinan dan Keanggotaan AKD DPRD Jawa Barat Periode 2024-2029 Resmi DitetapkanMeski kecewa, Zulkifli dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak membenarkan tindakan anak asuhnya, Rizki Saputra, yang memukul wasit hingga terkapar. Dia meminta maaf atas insiden tersebut, tetapi menekankan bahwa tindakan itu terjadi akibat akumulasi dari keputusan-keputusan wasit yang menghancurkan semangat dan mental timnya.
Pernyataan Maaf dan Harapan untuk Sepak Bola Indonesia
"Saya tidak bisa membenarkan tindakan yang dilakukan oleh pemain saya, tetapi kita patut melihat bagaimana hancurnya mental pemain kami sampai emosi mereka tidak terbendung. Saya mewakili tim Sulteng meminta maaf atas perlakuan pemain saya," ungkapnya.Zulkifli berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya para pelaku sepak bola Indonesia, untuk melakukan perubahan dan meningkatkan profesionalisme di lapangan.
PSSI Mengutuk Keras Peristiwa Kekerasan: Ancaman Sanksi Berat untuk Semua Pihak yang Terlibat
Kontroversi dan insiden pemukulan wasit dalam laga Aceh vs Sulteng juga menarik perhatian Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Melalui pernyataan tertulis, Erick menyebut peristiwa tersebut sebagai hal yang memalukan dan tidak bisa ditoleransi dalam sepak bola Indonesia. Dia berjanji bahwa PSSI akan mengusut tuntas insiden tersebut, dan akan memberikan sanksi tegas kepada semua pihak yang terlibat, baik pemain maupun wasit.“Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan menjatuhkan sanksi terberat!” tegas Erick Thohir.Insiden ini tentunya mencoreng citra sepak bola nasional, terutama di ajang sebesar PON XXI yang seharusnya menjadi momentum bagi pengembangan bakat-bakat muda sepak bola Indonesia. PSSI kini dihadapkan pada tugas besar untuk memastikan keadilan ditegakkan dan insiden serupa tidak terulang di masa depan. (Sms)
Bagikan: