Sebagai Bagian dari Peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-69, Relawan Penjaga Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu Dapatkan Penghargaan atas Dedikasi Mereka Menjaga Keselamatan Pengguna JalanBaca juga: Ribuan Tentara Siliwangi Sasar Situ Cikaret dan Pasar Merdeka BogorCimahi -- Menjelang peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-69 yang akan jatuh pada 22 September 2024, Polres Cimahi memberikan apresiasi kepada sejumlah warga yang secara sukarela bertugas sebagai penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu di wilayah hukum Polres Cimahi, pada Rabu 11 September 2024. Tindakan ini diambil sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam menjaga keselamatan lalu lintas di jalur-jalur berisiko tinggi.
Baca juga: Polda Jabar bersama Kodam lll Siliwangi Tingkatkan Soliditas dan Sinergitas dalam Rangka Menjaga Kamtibmas dimasa PilkadaPemberian penghargaan ini dipimpin oleh Kasat Lantas Polres Cimahi, AKP Adhi Prasidya Danahiswara, yang menyampaikan rasa terima kasih kepada para relawan yang selama ini berperan penting dalam menjaga keselamatan pengguna jalan, meskipun tanpa perlindungan resmi dari fasilitas palang pintu otomatis.
Penghargaan dan Edukasi Keselamatan Lalu Lintas
Baca juga: Optimalkan pengamanan kampanye Pilkada 2024 Bid Dokes Polda Jabar Lakukan Pemeriksaan AnggotaPenyerahan bingkisan, yang terdiri dari perangkat keamanan seperti rompi, topi, tongkat lampu, hingga sembako, dilakukan sebagai bentuk apresiasi simbolis bagi para penjaga perlintasan kereta api. Bingkisan ini disertai edukasi terkait keselamatan berlalu lintas, dengan harapan dapat semakin meningkatkan kesadaran dan kesiapan para relawan dalam menjaga keselamatan, baik bagi pengguna jalan maupun diri mereka sendiri.
Baca juga: Jelang Hut Ke- 79 TNI, Kapolda Jabar Ziarah di TMP Cikutra Bandung"Kita melaksanakan giat 'Local Hero Award' untuk memberikan apresiasi kepada para pahlawan berlalu lintas, termasuk para warga yang menjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Mereka dianggap sebagai pahlawan yang membantu menjaga keamanan dan keselamatan lalu lintas. Kami memberikan bingkisan seperti rompi, topi, dan tongkat lampu untuk mendukung tugas mereka," jelas AKP Adhi Prasidya Danahiswara.Salah satu penerima penghargaan, Ujang Sumarna (51), yang telah menjaga perlintasan di Kampung Sumur Bor Desa Cilame Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, sejak 1998, menyambut baik apresiasi ini. "Bingkisan seperti tongkat lampu dan rompi terang sangat membantu kami menjaga perlintasan dengan lebih aman dan semangat," ungkap Ujang.
Sejarah dan Bahaya Menjaga Perlintasan Kereta Api
Ujang menjelaskan bahwa dirinya mewarisi tugas menjaga perlintasan dari orangtuanya, yang telah melakukan tugas serupa sejak tahun 1980-an. Hingga saat ini, perlintasan tersebut masih belum dilengkapi dengan palang pintu otomatis, meskipun arus lalu lintas di kawasan itu tergolong sibuk, terutama karena menjadi jalur utama dari Ngamprah menuju kompleks Pemkab Bandung Barat. Ditambah lagi, intensitas kereta api yang melintas semakin meningkat sejak dioperasikannya kereta feeder dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Kereta Cepat Whoosh."Perlintasan ini cukup berbahaya, sering terjadi kecelakaan. Termasuk kejadian baru-baru ini ketika mobil tertabrak kereta feeder hingga menewaskan enam orang. Karena itu, kami berusaha menjaga perlintasan ini dengan sebaik mungkin," kata Ujang.Meskipun tugasnya berisiko tinggi, Ujang dan relawan lainnya tidak mendapatkan penghasilan tetap dari pekerjaan ini. Mereka hanya menerima imbalan sukarela dari para pengguna jalan. "Penghasilan tidak bisa ditentukan, tergantung pemberian warga yang melintas," tuturnya.Selain itu, Ujang juga harus menghadapi tantangan lain, termasuk pengendara yang membandel dan mencoba menerobos perlintasan meskipun kereta api sedang mendekat. "Kadang ada yang nekat menerobos, sampai terjadi adu mulut bahkan perkelahian. Padahal yang kami perhatikan adalah keselamatan semua pihak," tambahnya.
Dedikasi Relawan: Contoh Pengabdian Masyarakat
Aksi para relawan penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu ini menunjukkan bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga ketertiban dan keselamatan berlalu lintas. Mereka tidak hanya menjaga keselamatan pengguna jalan, tetapi juga berkorban waktu dan tenaga untuk memastikan perlintasan kereta api yang berbahaya tetap aman bagi semua pihak.Apresiasi yang diberikan oleh Polres Cimahi diharapkan dapat memotivasi masyarakat lainnya untuk lebih peduli terhadap keselamatan lalu lintas, serta menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara warga dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman di jalan raya.
Sumber: Bid Humas Polres Cimahi
Bagikan: