Bandung -- Cacar monyet atau monkeypox (mpox) telah menjadi perhatian dunia karena penyebarannya yang cepat dan potensi dampaknya yang serius. Di Indonesia, pemerintah sudah mulai menyediakan vaksin untuk mengatasi penyebaran penyakit ini. Artikel ini akan membahas dua jenis vaksin cacar monyet yang telah disetujui, yaitu JYNNEOS dan ACAM2000, serta efek samping yang mungkin terjadi setelah vaksinasi.
Baca juga: Mengungkap Fakta Infertilitas: Bukan Hanya Masalah Wanita!Mengenal Vaksin Cacar MonyetVirus monkeypox yang menyebabkan cacar monyet memiliki kemiripan dengan virus variola yang menyebabkan cacar, sehingga vaksin yang digunakan juga merupakan hasil modifikasi dari vaksin cacar. Kedua vaksin yang telah mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) adalah JYNNEOS dan ACAM2000.
Baca juga: Mandi Setelah Kehujanan: Air Hangat atau Dingin, Mana yang Lebih Baik?1. Vaksin JYNNEOSJYNNEOS adalah vaksin yang diproduksi oleh Bavarian Nordic dan mengandung virus hidup yang dilemahkan. Vaksin ini diberikan melalui suntikan subkutan sebanyak dua kali dengan jarak empat minggu. Vaksin ini dinilai aman untuk orang dewasa, termasuk mereka yang memiliki HIV dan dermatitis atopik, karena efek sampingnya yang minimal, seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan di tempat suntikan. Namun, orang dengan alergi parah terhadap komponen vaksin seperti gentamicin, ciprofloxacin, dan protein telur sebaiknya tidak menerima vaksin ini.
Baca juga: Terhindar dari Masuk Angin Setelah Kehujanan: Ini Tips Ampuhnya!2. Vaksin ACAM2000ACAM2000 diproduksi oleh Sanofi Pasteur Biologics Co. dan mengandung virus Vaccinia hidup yang mampu bereplikasi di dalam tubuh manusia. Vaksin ini diberikan melalui suntikan perkutan dengan jarum bercabang. Efek samping yang mungkin timbul lebih serius dibandingkan dengan JYNNEOS, termasuk nyeri di tempat suntikan, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga peradangan pada otot jantung (miokarditis) dan perikardium (perikarditis). Vaksin ini digunakan hanya jika tidak ada pilihan lain yang setara atau memadai.
Baca juga: Wow! Manfaat Luar Biasa Minum Air Serai Sebelum TidurSiapa yang Harus Mendapatkan Vaksin Cacar Monyet?Vaksin cacar monyet tidak diberikan secara massal seperti vaksin COVID-19, melainkan secara terarah kepada individu yang berisiko tinggi terpapar atau memiliki kontak erat dengan pengidap cacar monyet. Di Indonesia, per Agustus 2024, Kementerian Kesehatan telah menyediakan 4.450 dosis vaksin yang diprioritaskan untuk:- Orang yang telah melakukan kontak dengan pengidap cacar monyet dan telah diidentifikasi oleh dinas kesehatan.
- Tenaga kesehatan yang berisiko tinggi.
- Orang yang memiliki banyak pasangan seksual atau pria yang berhubungan sesama jenis di wilayah dengan banyak kasus cacar monyet.Vaksin JYNNEOS diprioritaskan untuk kelompok yang berisiko mengalami efek samping parah dengan pemberian vaksin ACAM2000 atau yang memiliki risiko keparahan penyakit infeksi cacar monyet, seperti pengidap HIV.
KesimpulanCacar monyet adalah penyakit serius yang memerlukan perhatian khusus. Dua jenis vaksin yang telah disetujui, JYNNEOS dan ACAM2000, memiliki perbedaan dalam cara kerja dan efek samping. Meskipun belum ada informasi terbaru mengenai harga vaksin di Indonesia, vaksin ini diberikan secara terarah untuk individu yang berisiko tinggi atau telah terkena paparan.
Waspada Cacar Monyet pada Bayi dan Anak: Penularan dan GejalanyaSelain orang dewasa, bayi dan anak-anak juga rentan terpapar cacar monyet, yang dapat menimbulkan gejala serius hingga kematian. Infeksi cacar monyet pada bayi dan anak-anak dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti kontak erat dengan penderita, kontak dengan hewan yang terinfeksi, atau bahkan melalui ASI dan selama masa kehamilan atau persalinan. Berikut adalah cara penularan cacar monyet pada bayi dan anak:
1. Penularan Melalui Kontak EratPenularan cacar monyet pada bayi dan anak-anak dapat terjadi melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi. Paparan virus dapat terjadi secara langsung melalui cairan pernapasan, luka di kulit, atau secara tidak langsung melalui permukaan benda yang terkontaminasi.
2. Penularan Melalui Kontak dengan HewanVirus monkeypox dapat ditularkan dari hewan ke manusia, terutama melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tupai, atau tikus.
3. Penularan Melalui ASI dan Masa Kehamilan
Bayi juga dapat terinfeksi cacar monyet melalui ASI dari ibu yang terinfeksi atau selama masa kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu, ibu menyusui yang terinfeksi disarankan untuk tidak memberikan ASI kepada bayinya hingga risiko penularan dapat dipastikan.
Gejala Cacar Monyet pada Bayi dan AnakGejala cacar monyet pada bayi dan anak muncul setelah masa inkubasi, yang bisa berlangsung antara 6 hingga 13 hari. Gejala awal biasanya berupa demam, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening, yang kemudian disusul dengan munculnya ruam yang gatal dan nyeri di kulit.
Diagnosis dan PengobatanUntuk mendiagnosis cacar monyet pada bayi dan anak, dokter akan melakukan pemeriksaan gejala dan tes laboratorium seperti tes usap tenggorokan, biopsi kulit, dan tes darah. Pengobatan cacar monyet pada anak umumnya bersifat suportif, dengan fokus pada meredakan gejala yang muncul.Dengan mengenali gejala dan cara penularan, serta mengambil tindakan pencegahan yang tepat, risiko penyebaran cacar monyet pada bayi dan anak-anak dapat diminimalkan. (Sms)
Sumber:Rao, et al. (2022). Use of JYNNEOS (Smallpox and Monkeypox Vaccine, Live, Nonreplicating) for Preexposure Vaccination of Persons at Risk for Occupational Exposure to Orthopoxviruses: Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices—United States, 2022. Morbidity and Mortality Weekly Report, 71(22), pp. 734–742.Kozlov, M. (2022). Monkeypox Vaccination Begins-Can the Global Outbreaks be Contained? Nature, doi: 10.1038/d41586-022-01587-1.World Health Organization (2022). Monkeypox.World Health Organization (2022). Second Meeting of the International Health Regulations (IHR) Emergency Committee Regarding the Multi-Country Outbreak of Monkeypox.Centers for Disease Control and Prevention (2022). Interim Clinical Considerations for Use of JYNNEOS and ACAM2000 Vaccines during the 2022 U.S. Monkeypox Outbreak.Centers for Disease Control and Prevention (2022). Monkeypox. Signs and Symptoms.Centers for Disease Control and Prevention (2022). Monkeypox. Vaccination Strategies.Centers for Disease Control and Prevention (2022). Monkeypox. Vaccines.Kementerian Kesehatan RI (2022). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Monkeypox.U.S. Food & Drug Administration (2022). Key Facts About Vaccines to Prevent Monkeypox Disease.U.S. Food and Drug Administration (2021). Package Insert. JYNNEOS (Smallpox and Monkeypox Vaccine, Live, Nonreplicating) Suspension for Subcutaneous Injection.
Bagikan: