Cimahi -- Berdasarkan surat pemberitahuan dari Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Puskesmas Kota Cimahi Selatan Nomor 440/439/Pusk/VII/2023, Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahap 1 dilaksanakan pada Rabu, 13 Agustus 2024, di SD Santa Maria dan SD Santo Yusup Cimahi. Imunisasi adalah proses pemberian vaksin yang bertujuan untuk memberikan perlindungan atau kekebalan terhadap penyakit infeksi yang dapat dicegah. Melalui imunisasi, diharapkan peserta didik memiliki kesehatan yang baik, sehingga mereka mampu berkembang menjadi generasi Indonesia yang tangguh dan siap menghadapi masa depan.
Vaksin MR dan HPV: Perlindungan Ganda untuk Masa Depan Anak
Baca juga: Mengungkap Fakta Infertilitas: Bukan Hanya Masalah Wanita!Pada pelaksanaan BIAS di kedua sekolah tersebut, dua jenis vaksin diberikan, yaitu Vaksin MR (Measles dan Rubella) dan Vaksin HPV (Human Papillomavirus). Imunisasi MR biasanya diberikan kepada peserta didik kelas I SD untuk mencegah penyakit campak dan rubella, yang merupakan penyakit berbahaya bagi bayi dan anak karena sering disertai komplikasi bronchopneumonia, salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak.
Baca juga: Mandi Setelah Kehujanan: Air Hangat atau Dingin, Mana yang Lebih Baik?Penambahan program baru sejak tahun 2020 adalah Vaksin HPV, yang diberikan kepada peserta didik perempuan kelas 5 dan 6. Vaksin ini berfungsi untuk mencegah infeksi virus HPV, penyebab utama penyakit menular seksual dan kanker serviks. Vaksin HPV umumnya diberikan sebelum anak perempuan aktif secara seksual, sehingga memberikan perlindungan dini terhadap penyakit ini.
Partisipasi dan Pelaksanaan Imunisasi di SD Santa Maria
Baca juga: Terhindar dari Masuk Angin Setelah Kehujanan: Ini Tips Ampuhnya!Dalam pelaksanaan di SD Santa Maria, Imunisasi MR diikuti oleh 39 peserta didik, sedangkan Imunisasi HPV diikuti oleh 31 peserta didik perempuan kelas 5 dan 38 peserta didik perempuan kelas 6 (khusus untuk kelas 6, ini merupakan BIAS Imunisasi HPV dosis kedua). Bagi peserta didik yang tidak dapat mengikuti BIAS di sekolah, disarankan untuk mendatangi Puskesmas terdekat. Sedangkan bagi yang sedang sakit, imunisasi akan ditunda hingga mereka sembuh dan bisa mendapatkan imunisasi di Puskesmas.Proses vaksinasi dilakukan di ruangan perpustakaan SD Santa Maria. Petugas medis dari Puskesmas Cimahi Selatan telah bersiap menyambut dan melayani peserta didik. Dengan berbagai perasaan yang menyertai, mulai dari tenang hingga takut, peserta didik memasuki ruang vaksinasi. Berkat pendekatan lembut dan penuh kasih sayang dari para petugas medis dan guru pendamping, rasa takut yang dirasakan anak-anak dapat diredakan, sehingga mereka berhasil melewati proses vaksinasi dengan baik dan lancar.
Peran Penting Imunisasi dalam Mencegah Penyebaran Penyakit
Baca juga: Wow! Manfaat Luar Biasa Minum Air Serai Sebelum TidurKepala Puskesmas Cimahi Selatan, Dr. Jemi Suseno Ignatius, melalui Ibu Aliya, A.Md.Keb., menjelaskan bahwa imunisasi harus dimulai sejak bayi dan dilanjutkan hingga usia sekolah untuk membangun kekebalan tubuh anak. Penyakit campak, misalnya, sangat mudah menyebar dan dapat menular dengan cepat di lingkungan sekolah. Ketika seorang anak yang terkena campak kembali ke sekolah saat merasa sembuh, ia justru berada dalam fase penyebaran virus yang sangat tinggi. Gejala campak, seperti bintik-bintik merah, demam, dan mata merah, harus diperhatikan dan anak yang sakit harus benar-benar diisolasi hingga sembuh total.Perbedaan yang signifikan terlihat antara anak yang divaksinasi dan yang tidak. Anak yang sudah divaksinasi cenderung mengalami gejala yang lebih ringan jika terkena campak, sedangkan anak yang tidak divaksinasi dapat mengalami kondisi yang jauh lebih parah. Menurut Bu Aliya, imunisasi dan vaksinasi adalah salah satu cara efektif untuk menambah kekebalan tubuh anak, dengan tingkat perlindungan mencapai 80 hingga 90 persen.
Prestasi SD Santo Yusup dalam Pelaksanaan Imunisasi
SD Santo Yusup mendapat penghargaan atas cakupan imunisasi yang sangat baik, mencapai sekitar 98 persen. Walaupun tidak mencapai 100 persen, hal ini disebabkan oleh beberapa peserta didik yang tidak bisa mengikuti vaksinasi karena alasan medis atau lainnya. Namun, ini tetap merupakan pencapaian yang luar biasa, mengingat target cakupan imunisasi adalah 100 persen.Vaksin yang digunakan dalam program BIAS ini disediakan secara gratis oleh pemerintah kota Cimahi, yang seharusnya tidak disia-siakan oleh para orang tua. Harga vaksin campak (MR) jika dilakukan secara mandiri bisa mencapai sekitar lima puluh ribu rupiah, sedangkan vaksin HPV bisa mencapai satu jutaan rupiah. Dengan subsidi pemerintah, semua biaya tersebut ditanggung, sehingga peserta didik dapat menerima vaksin tanpa dipungut biaya.
Pentingnya Imunisasi untuk Kesehatan Anak-anak Cimahi
Program BIAS ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah kota Cimahi dalam menjaga kesehatan anak-anak. Melalui dukungan penuh dari sekolah, tenaga medis, dan orang tua, diharapkan generasi muda Cimahi dapat tumbuh sehat dan kuat, siap menghadapi masa depan dengan kekebalan tubuh yang terjaga. Imunisasi bukan hanya hak, tetapi juga kewajiban untuk melindungi kesehatan diri sendiri dan masyarakat sekitar, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan terbaik untuk hidup sehat. (Dir)
Sumber : Bartolomeus Riswanto, S.Pd.SD - Kepala Sekolah SD Santa Maria Cimahi
Bagikan: