Mengapa Sarapan Itu Penting?
Bandung -- Bunda, jangan sampai melewatkan sarapan ya! Sarapan adalah waktu makan yang sangat penting untuk memberikan energi sepanjang hari. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang rajin sarapan memiliki tingkat kolesterol lebih rendah, konsentrasi dan daya ingat yang lebih baik, serta risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung yang lebih rendah.
Baca juga: Misteri Suara Serak Saat Bangun Tidur: Penyebab dan Cara MengatasinyaBagi yang sedang menurunkan atau menjaga berat badan, sarapan bisa membantu mengendalikan nafsu makan seharian. Melewatkan sarapan justru bisa membuat Bunda kalap saat ngemil nanti.
Berapa Porsi Sarapan yang Ideal?
Baca juga: Perilaku Kasar di Tempat Kerja Membunuh Produktivitas dan Membahayakan NyawaMenurut para ahli, sarapan yang sehat harusnya sebesar 300 sampai 600 kilo kalori (kkal). Tentu saja, ini tergantung pada kebutuhan kalori harian Bunda. Idealnya, sarapan sebesar sepertiga atau seperempat dari total kebutuhan kalori per hari.
Baca juga: Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Bersamaan dengan Mie InstanMisalnya, jika kebutuhan kalori harian Bunda adalah 1.600 kkal, berarti sarapan sebaiknya sebesar 400 kkal. Kalau kebutuhan kalori harian sebesar 2.100 kkal, Bunda bisa menyantap sarapan hingga 600 kkal.Porsi ini mungkin terasa besar untuk Bunda yang tidak terbiasa makan banyak di pagi hari. Namun, yang lebih penting adalah kandungan gizinya untuk memastikan energi yang cukup sepanjang hari.
Kandungan Gizi yang Perlu Diperhatikan
Baca juga: Menikmati Manfaat Sauna: Dari Relaksasi Hingga Kesehatan Tubuh yang OptimalYang lebih penting dari porsi sarapan adalah kandungan gizinya. Pastikan Bunda memenuhi kebutuhan protein, serat, karbohidrat kompleks, dan lemak tak jenuh dari menu sarapan. Nutrisi-nutrisi ini membantu menjaga energi dan membuat Bunda kenyang lebih lama.Cara mudah untuk menentukan porsi sarapan yang ideal adalah dengan membagi piring makan menjadi empat bagian:
- Karbohidrat Kompleks: Isi bagian pertama dengan roti gandum, nasi merah, atau oatmeal.
- Lemak Tak Jenuh: Bagian kedua bisa diisi dengan kacang-kacangan.
- Protein: Bagian ketiga sebaiknya diisi dengan telur atau daging tanpa lemak.
- Serat: Lengkapi dengan sayur dan buah-buahan.
Bagaimana Membiasakan Sarapan?
Jika Bunda belum terbiasa dengan porsi sarapan besar, mulailah secara bertahap. Misalnya, mulai dengan setangkup roti tawar. Kemudian, tambahkan telur rebus atau buah-buahan segar secara perlahan hingga Bunda bisa makan pagi dengan porsi yang ideal.Tetap perhatikan porsi camilan, makan siang, dan makan malam. Pastikan semuanya seimbang agar tidak berlebihan, terutama jika Bunda punya kebiasaan ngemil.Dengan membiasakan sarapan yang sehat dan bergizi, Bunda bisa memastikan keluarga mendapatkan energi yang cukup untuk beraktivitas sepanjang hari. (Dir)
Sumber:
Bagikan:
.jpg)
