Bandung -- Apakah Anda termasuk orang yang tidur cepat dan bangun lebih awal dari kebanyakan orang? Jika ya, Anda mungkin mengalami kondisi yang disebut sebagai Advanced Sleep Phase (ASP). Fenomena ini bukan sekadar kebiasaan, tetapi bisa jadi merupakan gangguan tidur yang mempengaruhi ritme sirkadian tubuh Anda.
Apa Itu Advanced Sleep Phase (ASP)?
Baca juga: Rahasia Menakjubkan di Balik Infused Water: Minuman Kesehatan Serba Guna yang Makin DiminatiASP adalah kondisi di mana seseorang memiliki jadwal tidur lebih awal dari rata-rata orang pada umumnya. Mereka cenderung tidur antara pukul 6 sore hingga 9 malam dan bangun di antara pukul 2 pagi hingga 5 pagi. Dalam banyak kasus, mereka tidak bisa kembali tidur setelah bangun dini hari.
Apakah ASP Merupakan Gangguan Tidur?
Baca juga: Sereal Sebagai Menu Sarapan Anak: Sehat Atau Hanya Praktis? Ini Jawabannya, Moms!ASP masuk dalam kategori gangguan ritme sirkadian atau Circadian Rhythm Sleep Disorders. Namun, tidak semua ahli setuju mengklasifikasikannya sebagai gangguan. Menurut penelitian dari University of California, San Francisco, ASP baru dianggap sebagai gangguan jika kondisi ini mengganggu kesehatan atau aktivitas sehari-hari individu tersebut.
Siapa yang Rentan Terhadap ASP?
ASP lebih umum ditemukan pada orang tua dan sering kali memiliki faktor genetik. Beberapa mutasi genetik, seperti pada gen casein kinase (CKI-delta dan CKI-epsilon) serta hPer1 dan hPer2, telah dikaitkan dengan kondisi ini. Selain itu, anak-anak dengan gangguan perkembangan seperti autisme dan sindrom Down juga lebih rentan mengalami ASP.
Gejala dan Dampak ASP
- Mengantuk Lebih Awal: Orang dengan ASP biasanya merasa ngantuk dan ingin tidur lebih awal dari jam tidur normal, yakni antara pukul 6 sore hingga 9 malam.
- Bangun Terlalu Pagi: Mereka sering bangun terlalu dini, sekitar pukul 2 hingga 5 pagi, dan sulit kembali tidur.
- Mengantuk di Siang Hari: Meskipun cukup tidur, mereka mungkin merasa lelah di siang hari dan cenderung tidur tiba-tiba di tengah aktivitas, seperti menonton TV atau bahkan menyetir.
Baca juga: Fenomena Ketindihan: Haruskah Khawatir?Gejala-gejala ini kadang membuat ASP sulit dibedakan dari kondisi lain seperti narkolepsi atau gangguan tidur lainnya. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau spesialis tidur sangat dianjurkan.
Bagaimana Mengatasi ASP?
Baca juga: Peran Orang Tua sebagai Cerminan Utama: Bagaimana Pola Asuh Mempengaruhi Tumbuh Kembang AnakBeberapa metode dapat membantu mengatasi ASP, seperti:
- Suplemen Melatonin: Dapat membantu mengatur ulang jam biologis tubuh. Dosisnya harus sesuai dengan anjuran dokter.
- Terapi Cahaya: Penggunaan cahaya sebagai stimulan sebelum tidur dapat membantu menunda waktu tidur.
- Menyesuaikan Jam Tidur: Secara bertahap menggeser waktu tidur lebih lambat dapat membantu menormalkan ritme tidur.
Jika Anda merasa tidur cepat dan bangun terlalu awal mengganggu aktivitas sehari-hari Anda, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional medis. Mengatasi ASP dapat meningkatkan kualitas hidup Anda secara signifikan.
Sumber
Bagikan: