Garut -- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman melepas 1.136 mahasiswa Universitas Garut (UNIGA) mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dengan tema "Menggali dan Membangun Potensi Desa Bersama KKN UNIGA 2024".
Baca juga: Apa yang Tidak Diukur oleh IQ: Membongkar Keterbatasan Tes Kecerdasan dalam Mengukur Potensi Manusia yang SesungguhnyaDari jumlah tersebut peserta berasal dari sejumlah fakultas, yakni FISIP, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas MIPA, dan Fakultas Teknik.
Baca juga: Membangun Kebersamaan dalam Kebenaran: Perayaan HUT ke-73 SMP Santo Mikael yang Menginspirasi dan Memperkuat Potensi Peserta DidikSelain itu juga dari Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan, Fakultas Komunikasi dan Informasi serta Fakultas Kewirausahaan.
Baca juga: Bey Machmudin Apresiasi SMKN 1 CibadakPada kesempatan itu Herman juga mengajak seluruh mahasiswa UNIGA peserta KKN Tematik agar dapat memanfaatkan waktu sebulan ke depan sebagai peluang untuk belajar langsung di tengah kehidupan masyarakat.
Baca juga: SMK Swasta Mandiri Mewujudkan Sekolah Pusat Keunggulan Melalui Model Teaching FactorySelain membangun dan menggali potensi desa, Herman menitipkan pula tema khusus untuk KKN Tematik UNIGA 2024, yakni pencegahan _stunting_ dan penanganan kemiskinan ekstrem."Insyaallah dengan KKN tematik UNIGA ini, _stunting_ dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Garut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya akan kita stimulus untuk diturunkan," ungkap Herman Suryatman di kampus UNIGA, Kabupaten Garut, Selasa (30/7/2024).Para mahasiswa UNIGA akan disebar ke 65 desa di delapan kecamatan di Garut untuk belajar sekaligus mengabdikan diri sebagai agen perubahan (_agent of change_)."Bekal KKN adalah mahasiswa _action_ memberi performa yang baik bagi masyarakat dan masyarakat akan melihat idealisme para mahasiswa," pesan Herman."Pada saat pelaksanaan KKN jangan diam di tempat, harus _mobile_, perlihatkan aksi nyata sesederhana apapun," katanya."Apa yang akan kalian lakukan satu bulan ke depan bukan hal biasa, tapi berikan yang luar biasa yang akan menginspirasi masyarakat. Dengan begitu akan menjadi kontribusi untuk Garut, lebih luas lagi bagi Provinsi Jawa Barat bahkan Indonesia," tuturnya.Tak lupa Herman menitipkan pula para mahasiswa kepada para camat dan kepala desa yang menjadi lokus KKN Tematik agar dapat bekerja sama dengan mahasiswa."Camat dan Kades mohon didampingi, ini _magic moment_, satu bulan apa sih yang bisa dilakukan? Namun yang terpenting adalah bisa memantik inspirasi dan motivasi ke arah yang baik kepada masyarakat," ucapnya.Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin, secara khusus berpesan kepada para mahasiswa agar menjaga adab, sopan santun, dan menjaga diri baik-baik di lapangan.Sejalan dengan Herman, Barnas juga menginginkan para mahasiswa bisa memberikan performa terbaik dalam KKN Tematik, tentu dalam kapasitas sebagai mahasiswa yang tengah belajar, atau menggali ilmu secara kontekstual di tengah masyarakat."Kalau waktunya salat, ikut salat berjamaah bersama masyarakat. Kalau ada kegiatan ikut, jangan membuat hal-hal yang tidak patut dilakukan mahasiswa," pesan Barnas."Mahasiswa Garut harus pintar, berwawasan, dan banyak tanya kalau tidak tahu. Kemudian berkolaborasi bersama masyarakat membangun desa," ujarnya.Rektor UNIGA Abdusy Syakur Amin mengungkap bahwa KKN Tematik merupakan salah satu program unggulan UNIGA yang melibatkan masiswa berinteraksi langsung dengan masyarakat untuk melakukan pengabdian."Bersama masyarakat, mahasiswa belajar mengidentifikasi permasalahan lalu mendesain solusi dan mengimplementasikannya," ucap Abdusy."Ini bagian interaksi mahasiswa dan masyarakat, implementasi pendekatan pembangunan melalui Pentahelix, dimana ada akademisi, pemerintah, masyarakat, bisnis, dan media," tambahnya.Abdusy juga berharap anak didiknya dapat membantu Pemda Provinsi Jabar dalam mengurangi _stunting_ dan kemiskinan ekstrem."Adik-adik bisa lebih fokus dari hal tersebut tentu tanpa mengabaikan hal-hal lain. Jangan lupa bersilaturahmi dengan pemerintahan kecamatan, desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Jaga keselamatan, kesehatan, komunikasi dengan semua pihak," tuturnya.(nr)
Bagikan: