21 Mar, 2025

Kualitas Penduduk Harus Jadi Perhatian Pemerintah

Indofakta.com, 2024-07-29 06:13:15 WIB

Bagikan:

ADIKARYA PARLEMEN

Baca juga: Anton Intruksikan Pengrus DPC Bantu Masyarakat Korban Bencana

BANDUNG -- Indonesia akan memasuki fenomena bonus demografi, yaitu  Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk usia produktif secara signifikan. Hal ini terjadi karena keberhasilan program Keluarga Berencana (KB).

Baca juga: Peningkatan Anggaran Infrastruktur Kabupaten Garut Harus Jadi Prioritas

Melalui keberhasilan program Keluarga Berencana mengubah struktur umur penduduk yang ditandai dengan menurunnya rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk non-usia kerja (0-14 tahun dan di atas 65 tahun) terhadap penduduk usia kerja (15-64 tahun).

Baca juga: Pengembangan Ekrap Harus Memberikan Manfaat Luas

Bonus demografi, yakni kondisi dimana populasi usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif. Indonesia sendiri diprediksi akan mengalami  puncak bonus demografi  pada 2030 mendatang.

Baca juga: Progres Satpol PP Jabar Bongkar Hampir Seluruh Wahana Hybisc Fantasy

Dalam menghadapi fenomena bonus demografi, Pemprov Jawa Barat harus sudah mengambil peran dalam  meningkatkan kualitas penduduk, melalui pembangunan keluarga.

Hal yang mesti disiapkan untuk menghadapi kondisi itu, adalah mendorong agar setiap anak yang dilahirkan berkualitas, dengan memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan anak di 1000 hari pertama kehidupan.

Hal itu, diungkapkan  Anggota Komisi 1 DPRD Jawa Barat, Hj. Tina Wiryawati, SH, dalam keterangannya kepada media baru -baru ini.

Tina, dalam keterangannya mengatakan  generasi muda diharapkan harus menjadi generasi yang memiliki rencana.

Generasi muda, harus mempunyai perencanaan untuk merancang masa depan, merencanakan kapan selesai kuliah, kapan bekerja, dan lain sebagainya.

Tina, dalam keterangannya mengatakan menyikapi titik puncak bonus demografi, kondisi dimana jumlah penduduk berusia produktif lebih banyak daripada jumlah penduduk berusia non-produktif, juga harus sudah ada dalam planning pemerintah.

Bonus demografi itu tentu saja akan banyak berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan manusia, baik sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, kesehatan. Bonus demografi bagi bangsa ini tak ubahnya sebilah pedang dengan dua sisi.

“Satu sisi adalah berkah jika kita berhasil mengambil manfaatnya. Sisi lain adalah bencana apabila kualitas manusia Indonesia tidak disiapkan dengan baik," kata Tina  

Selanjutnya , sambung Tina juga akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Dikaitkan dengan perkembangan teknologi yang semakin dinamis, dan informasi yang semakin tidak terbendung, maka diperlukan sikap bijaksana dalam menanggapi perkembangan berbagai bidang kehidupan yang mengarah kepada kualitas sumber daya manusia.

Ada empat prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu Negara apabila ingin memperoleh manfaat besar dari bonus demografi.

Pertama, sumber daya manusia yang berkualitas. Karena dengan adanya masyarakat yang berkualitas dapat meningkatkan pendapatan per kapita suatu Negara, apabila ada kesempatan kerja yang produktif.

Kedua, terserapnya tenaga kerja menjadi factor penting dalam memanfaatkan bonus demografi, karena dengan banyak dibutuhkannya tenaga kerja, maka pengangguran akan berkurang dan kesejahteraan akan meningkat pesat.

Ketiga, meningkatkan tabungan ditingkat rumah tangga. Setiap rumah tangga memiliki potensi untuk membuka suatu usaha yang akan memberi lapangan pekerjaan untuk orang lain, sehingga angka pengangguran menurun.

Berikutnya yang keempat, lanjut Tina peran perempuan yang masuk kedalam pasar kerja akan membantu peningkatan pendapatan dan akan lebih banyak lagi penduduk usia produktif menjadi benar-benar produktif.

“Banyaknya kualitas sumber daya manusia yang tinggi di suatu Negara, akan sangat mempengaruhi perkembangan dari negara tersebut. Indonesia merupakan negara dengan SDM yang berkesempatan untuk menjadi Negara maju,” terang Tina.

Tina, dalam bagian lain keterangannya mengatakan Jepang juga mengalami bonus demografi pada tahun 1950. Kondisi itu, membuat Jepang melesat menjadi negara dengan kekuatan ekomoni tertinggi ke-3 di dunia pada dekade 70-an, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet. Indonesia juga sampai saat ini memiliki modal SDM yang sama dengan Jepang pada tahun 1950.

Bahkan SDM di Indonesia bisa diprediksi akan meningkat pesat hingga pada tahun 2035. Namun, yang menjadi masalah adalah banyaknya SDM tidak diimbangi dengan kualitas yang memadai.

“Maka dari itu, bonus demografi dapat menjadi suatu berkah dan peluang untuk mendatangkan keuntungan yang besar bagi kemajuan bangsa Indonesia,” ujarnya, penuh optimis.  

Tina, menambahkan dengan persiapan yang baik serta investasi yang tepat, bonus demografi bisa mengubah masa depan Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera dengan cara mengoptimalkan sumber daya manusia, terutama yang berusia produktif.(adv)

Bagikan:

© 2025 Copyright: Indofakta Online