Manila -- Negara Filipina telah terpilih sebagai tuan rumah dewan pengelola dana "Kerugian dan Kerusakan" yang dibentuk melalui perundingan PBB pada selasa (09/07), yang menandai langkah penting dalam mendukung bantuan keuangan bagi negara-negara yang mengalami kerugian akibat efek pemanasan global.
Baca juga: Manchester City Gasak Nottingham Forest 3-0, De Bruyne Akhiri Puasa Kemenangan The CitizensBulan lalu, dewan Bank Dunia menyetujui sebuah rencana bagi Bank Dunia untuk bertindak sebagai tuan rumah sementara dana tersebut selama empat tahun. Namun, beberapa negara menyuarakan keprihatinan bahwa dengan membiarkan Bank Dunia menjadi tuan rumah, donor termasuk Amerika Serikat yang menunjuk presiden Bank Dunia, dapat memiliki pengaruh yang terlalu besar.
Pengumuman Presiden Filipina
Baca juga: Kekalahan Perdana Ruben Amorim Bersama Setan Merah, Arsenal Ungkap Celah Manchester UnitedPresiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengumumkan pemilihan negaranya dari tujuh kandidat yang bersaing dalam sebuah postingan di media sosial X pada hari Selasa. Menjadi tuan rumah dewan tersebut, kata Marcos, "memperkuat dedikasi kami terhadap inklusivitas dan peran kepemimpinan kami dalam memastikan bahwa aspirasi mereka yang paling terdampak oleh perubahan iklim akan menentukan masa depan kebijakan iklim internasional".Filipina harus menetapkan undang-undang sebelum menjadi tuan rumah, namun Marcos belum mengatakan kapan Filipina akan melaksanakan tugasnya. Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari lebih dari 7.600 pulau, Filipina sering dilanda angin topan dan bencana lain yang diakibatkan oleh perubahan iklim.
Fokus pada Kawasan Asia Pasifik
Baca juga: Ruben Amorim Bawa Manchester United Bangkit, Produktivitas Gol Kembali Menjadi Kekuatan TimSebagai tuan rumah, Manila dapat memusatkan perhatian pada kawasan Asia Pasifik, di mana banyak negara menghadapi sumber daya yang terbatas, sehingga menghambat kemampuan mereka untuk merespons dampak perubahan iklim.
Isu Global yang Kompleks
Baca juga: Prediksi Liga Champions: Dinamo Zagreb vs Borussia DortmundSiapa yang akan bertanggung jawab atas kerugian dan kerusakan telah menjadi salah satu masalah yang paling sulit diselesaikan dalam pembicaraan iklim PBB. Negara-negara maju yang dituding sebagai penghasil emisi terbesar dalam sejarahnya merasa gamang mengenai seberapa besar tagihan yang harus mereka tanggung untuk memperbaiki kerusakan yang dihadapi.Namun, COP27 di Mesir pada tahun 2022 berhasil membentuk pendanaan "kerugian dan kerusakan" PBB yang didedikasikan untuk mengatasi kerusakan akibat iklim yang tidak dapat diperbaiki yang disebabkan oleh kekeringan, banjir, dan naiknya permukaan air laut, meskipun belum memutuskan secara rinci.
Tantangan bagi Filipina
Lidy Nacpil, koordinator Asian Peoples' Movement on Debt and Development (APMDD), mengatakan bahwa keputusan ini tergantung kepada Filipina untuk membuktikan kepemimpinan politiknya. Mereka harus menuntut negara-negara maju untuk "memenuhi kewajiban historis, hukum, dan moral mereka untuk membayar ganti rugi atas kerusakan iklim," ujar Nacpil dalam sebuah pernyataan. (Az)
Sumber:https://www.reuters.com/world/asia-pacific/philippines-chosen-host-climate-loss-damage-fund-board-20
Bagikan: