22 Jan, 2025

Paus Fransiskus Membasuh Kaki 12 Wanita di Penjara Roma dari Kursi Rodanya

Indofakta.com, 2024-03-29 05:08:53 WIB

Bagikan:

Roma -- Paus Fransiskus membasuh dan mencium kaki 12 narapidana wanita di sebuah penjara di Roma dalam Perayaan Kamis Putih yang bermakna untuk menanamkan panggilan pelayanan dan kerendahan hatinya.

Baca juga: Manchester City Gasak Nottingham Forest 3-0, De Bruyne Akhiri Puasa Kemenangan The Citizens

Paus Fransiskus yang berusia 87 tahun itu melakukan prosesi tersebut dari kursi rodanya, setelah penyakit yang dideritanya baru-baru ini memperparah masalah kesehatannya. Tempat di penjara Rebibbia telah disesuaikan untuk mengakomodasi kebutuhannya. Para wanita duduk di bangku-bangku di atas platform yang ditinggikan, sehingga paus dapat dengan mudah bergerak ke tempat yang telah ditentukan dari kursi rodanya tanpa harus memaksakan diri.

Baca juga: Kekalahan Perdana Ruben Amorim Bersama Setan Merah, Arsenal Ungkap Celah Manchester United

Banyak dari para wanita itu menangis ketika Fransiskus membasuh kaki mereka, Paus dengan lembut menuangkan air ke satu kaki yang terbuka dan menepuk-nepuknya hingga kering dengan handuk kecil. Dia menyelesaikan gerakan itu dengan mencium setiap kaki, dan sering kali menatap wanita itu sambil tersenyum.

Baca juga: Ruben Amorim Bawa Manchester United Bangkit, Produktivitas Gol Kembali Menjadi Kekuatan Tim

Upacara pembasuhan kaki ‘Kamis Putih’ ini merupakan ciri khas dari setiap Pekan Suci dan mengingatkan kita akan pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus kepada 12 Rasul-Nya pada Perjamuan Malam Terakhir mereka sebelum ‘Ia’ disalibkan.

Paus Fransiskus ini merevolusi perayaan kamis pustih tersebut untuk Vatikan dimana ia bersikeras sejak Kamis Putih pertamanya sebagai paus pada tahun 2013 agar mengikutsertakan perempuan dan orang-orang dari agama lain untuk duduk diantara 12 Rasul yang akan dibasuh kakinya. Sebelumnya, para Paus hanya melaksanakan Perayaan kamis putih ini untuk para kaum lelaki Katolik di sebuah basilika di Roma.

Baca juga: Prediksi Liga Champions: Dinamo Zagreb vs Borussia Dortmund

Fransiskus mengunjungi penjara, pusat pengungsian, dan fasilitas penahanan remaja setiap tahun untuk menekankan keyakinannya bahwa panggilan seorang imam adalah untuk melayani mereka yang paling terpinggirkan. Dalam homilinya yang singkat, yang disampaikan tanpa basa-basi, Fransiskus menjelaskan makna dari gerakan itu.

"Yesus merendahkan diri-Nya sendiri," kata Fransiskus. "Dengan sikap ini, Dia membuat kita memahami apa yang telah Dia katakan 'Saya di sini bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani."

"Dia mengajarkan kita jalan pelayanan," kata Fransiskus.

Fransiskus tampak bugar di penjara, bahkan setelah memimpin Misa yang panjang pada hari sebelumnya di Basilika Santo Petrus. Selama liturgi pagi, dia menyampaikan homili panjang dengan serangkaian perintah berbaris kepada para imam yang berbasis di Roma pada permulaan beberapa hari yang sibuk menjelang Paskah.

Paus Fransiskus mengalami gangguan pernapasan selama musim dingin ini dan dalam beberapa minggu terakhir meminta seorang ajudan untuk membacakan sambutannya untuk meringankan rasa sakitnya. Karena gangguang kesehatannya tersebut, Pada Minggu Palma ia harus melewatkan homilinya sepenuhnya.

Namun Fransiskus tampak bersemangat dengan kunjungannya ke penjara Rebibbia, di mana ia diberi sekeranjang sayuran yang ditanam di kebun penjara serta dua jubah liturgi yang disulam oleh para narapidana.(Why/Ap)

Sumber:https://apnews.com/article/pope-vatican-easter-6814e8fdbfadef8de585c35227eaa601

Bagikan:

© 2025 Copyright: Indofakta Online