Jerman -- Penelitian Aarts bermaksud untuk mengeksplorasi apakah ada dasar biologis di balik kurangnya aktivitas fisik, yang berpotensi menghadirkan solusi baru untuk memerangi obesitas.
Baca juga: Baraya IKA 86 SMPN 2 Tasikmalaya Gelar Pelatihan SDM Kepariwisataan di Hotel RamayanaSelain kesehatan fisik, obesitas juga membawa dampak buruk bagi masyarakat, meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker tertentu.
Baca juga: Linguistik Forensik Sebagai Instrumen Dalam Penegakan HukumAarts juga menyoroti risiko kesehatan mental yang terkait dengan obesitas, termasuk hubungan dengan depresi dan penyakit Alzheimer. Pada tahun 2035, obesitas dapat merugikan ekonomi global hampir 3% dari PDB dunia.Penelitian paralel yang dilakukan oleh Profesor Nicola Gagliani di University Medical Center Hamburg-Eppendorf di Jerman berfokus pada sel T sistem kekebalan tubuh dan interaksinya dengan pola makan.
Baca juga: Ketersediaan Sarana Prasarana di Kawasan Wisata Pengaruhi Kepuasan WisatawanProyeknya, Diet-namic, berlangsung hingga November 2022 dan menyelidiki bagaimana perubahan pola makan memengaruhi sel T dan, lebih jauh lagi, respons imun.
Baca juga: Tatkala Sang Motivator Berikan Motivasi Pelajar Madrasah Aliyah Negeri 2 GarutMelalui penelitian pada tikus dan sekelompok kecil sukarelawan manusia, tim Gagliani menemukan bahwa beralih dari pola makan sehat ke pola makan yang tidak sehat dapat dengan cepat merusak fungsi sel T, sehingga meningkatkan risiko infeksi.Penelitian ini menggarisbawahi dampak langsung dari pilihan diet terhadap kesehatan dan menunjukkan potensi penyesuaian pola makan sebagai bagian dari perawatan medis.Kedua penelitian tersebut menggarisbawahi pesan penting yakni makanan yang kita makan tidak hanya penting dalam jangka panjang, tetapi juga setiap hari.Ketika kita menavigasi pilihan makanan kita, memahami efek mendalam dari pilihan tersebut terhadap kesehatan dan pengambilan keputusan dapat menjadi kunci untuk memutus siklus obesitas dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.(Why/kr)
Sumber:https://knowridge.com/2024/02/the-hidden-harm-of-fast-food-on-brain-and-body/
Bagikan: