Adikarya Parlemen
Baca juga: IUETO dan DPRD Jawa Barat Diskusi Dukungan Komunitas Uyghur di Xinjiang Tiongkok JABAR -- Program desa wisata berkat adanya regulasi yaitu Perda Nomor 2 Tahun 2022, secara bertahap telah menunjukkan keberhasilan di berbagai Kabupaten/Kota . Salah satunya sukses program desa wisata sudah terwujud di Kabupaten Bogor.
Keberhasilan tersebut layak untuk diapresiasi .
Baca juga: Kabupaten Garut Butuh Percepatan Pembangunan Infrastruktur Hal ini, diungkapkan Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar Dapil Kabupaten Bogor, Ir. Hj. Prasetyawati, MM dalam keterangannya kepada media baru-baru ini.
Baca juga: Semarak HUT Ke-17 Partai Gerindra Salurkan Bantuan Bencana Kabupaten SukabumiPrasetyawati dalam keterangannya mengatakan Perda tersebut, memuat 24 pasal telah memberikan ruang bagi daerah, masyarakat untuk membuat dan mengembangkan desa wisata dengan mempertimbangkan potensi lokal
Baca juga: DPD GERINDRA JAWA BARAT GELAR 'GERINDRA JABAR BERBAGI' DALAM RANGKA PERINGATAN HUT KE-17 PARTAI GERIIsi dari Perda itu, telah berhasil diimplementasikan di wilayah Kabupaten Bogor tepatnya di
Desa Ciderum di Kecamatan
Caringin, Kabupaten Bogor,Prasetyawati, yang juga Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar dalam keterangannya mengatakan berdasarkan hasil peninjauan di lapangan yang juga dilaksanakan pada kegiatan penyebarluasan Perda , sejumlah keberhasilan dari program desa wisata itu dapat dilihat dari beberapa kondisi faktual.Desa Ciderum telah berhasil mengubah area yang sebelumnya merupakan tempat pembuangan sampah liar menjadi destinasi wisata." dari kegiatan itulah maka desa Ciderum kini dikenal dengan desa wisata edukasi " kata Prasetyawati.Keberhasilan Desa Ciderum sebagai desa wisata edukasi, ungkap Prasetyawati itu berkat inisiatif dari salah satu tokoh kunci di desa itu yaitu Yuhan Subrata, pemilik Sicabar Farm dan pengurus Desa Wisata Ciderum.Berkat peran aktif tokoh tersebut, area yang sebelumnya merupakan tempat pembuangan sampah liar kini berubah menjadi destinasi wisata edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat.Tokoh lain di desa itu , ada juga yaitu Beni Herdiansyah, yang saat ini menjadi Ketua Desa Wisata Ciderum.Berkat tokoh itu, telah signifikan dalam memberikan bimbingan dan arahan dalam pengembangan desa wisata ini.Transformasi ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas lokal, dan CSR perusahaan swasta . Kini, Desa Wisata Edukasi Ciderum berfungsi sebagai pusat pelatihan dan edukasi dalam berbagai bidang, termasuk:Pengolahan Sampah, sambung Prasetyawati, di desa Ciderum Masyarakat diajarkan cara mengelola sampah rumah tangga secara efektif, mengubahnya menjadi sumber daya yang bermanfaat.Keberhasilan lain di Desa Ciderum, telah berkembang Peternakan Domba Garut, dimana di Desa ini difokuskan pada budidaya domba GarutDi desa Ciderum , masyarakat yang mempunyai atensi pada bidang peternakan diberikan edukasi tentang teknik beternak yang baik dan berkelanjutan.Prasetyawati, dalam bagian lain keterangannya mengatakan di Desa Ciderum, juga dikembangkan bidang pertanian dan Ketahanan Pangan:Program edukasi di bidang pertanian dan ketahanan pangan turut diselenggarakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan dengan mengatasi masalah sampah, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dan pendidikan bagi masyarakat setempat. Desa Wisata Edukasi Ciderum kini menjadi contoh sukses bagaimana pengelolaan sampah yang baik dapat berkontribusi pada pengembangan pariwisata dan pemberdayaan komunitas lokal.Prasetyawati, dalam keterangannya mengatakan dengan mempertimbangkan kondisi faktual itu, desa Ciderum telah sukses mengembangkan program teknis dalam Perda tentang Desa Wisata sebagaimana dicantumkan dalam pasal 2.Pada pasal 2, tentang desa wisata, ruang lingkup pengaturan Perda meliputi pemetaan dan pengembangan potensi desa wisata, pemberdayaan desa wisata, dukungan penyediaan infrastruktur desa wisata, sistem informasi desa wisata, kerjasama dan sinergitas, pemberian penghargaan, pembentukan forum komunikasi desa wisata, partisipasi masyarakat dan dunia usaha, pembinaan kepada Pemkab/Pemkot, pengawasan dan pembiayaan."sehubungan dengan isi Perda itu keberhasilan yang sudah dicapai di Desa Ciderum sebagai desa wisata harus dipertahankan bahkan harus disempurnakan" jelas Prasetyawati.Prasetyawati, dalam keterangannya mengatakan keberhasilan dari Desa Ciderum sudah terwujud di komponen pemberdayaan, kerjasama serta partisipasi masyarakat.Dalam konteks penyempurnaan, dibutuhkan penyebarluasan informasi secara luas serta penghargaan atas keberhasilan.Selanjutnya, banyaknya usaha yang sudah digarap mulai pertanian dan peternakan tentunya untuk menunjang pembangunan Ekonomi secara luas perlu ada upaya lain , setidaknya ada industri kecil dan menengah yang bisa mengolah dari hasil pertanian.Upaya menghadirkan industri baru itu butuh proses waktu setidaknya pemerintah baik kabupaten maupun Provinsi bisa memfasilitasi pemasaran hasil pertanian dan peternakan sehingga pelaju usaha petani maupun peternak bisa meningkat kesejahteraannya.(adv)
Bagikan: