6 Oct, 2024

Jabar Dorong Pendidikan Inklusif dan Berkarakter untuk Indonesia Emas 2045

Indofakta.com, 2024-09-14 04:15:29 WIB

Bagikan:

Bogor -- Konsep pendidikan inklusif dan berkarakter merupakan kunci Indonesia Maju 2045 yang saat ini sedang dikembangkan di Jabar.

Baca juga: Ribuan Tentara Siliwangi Sasar Situ Cikaret dan Pasar Merdeka Bogor

Demikian dikatakan Sekda Jabar Herman Suryatman pada The 45th IPB Strategic Talks dengan tema 'Pendidikan Karakter Berbasis Kesadaran Sistem dalam Setiap Jenjang Pendidikan' di IPB International Convention Center Botani Square Mall di Kota Bogor, Jumat (13/9/2024).

Baca juga: Polda Jabar bersama Kodam lll Siliwangi Tingkatkan Soliditas dan Sinergitas dalam Rangka Menjaga Kamtibmas dimasa Pilkada

Penerapan prinsip inklusivitas dan karakter, ungkap Herman berimplikasi setiap anak berhak mendapatkan akses pendidikan yang setara dan merata kualitasnya.

Baca juga: Optimalkan pengamanan kampanye Pilkada 2024 Bid Dokes Polda Jabar Lakukan Pemeriksaan Anggota

Penerapan pendidikan inklusif dan berkarakter membutuhkan partisipasi semua pihak mulai dari peserta didik, sekolah, guru, hingga orang tua.

Baca juga: Jelang Hut Ke- 79 TNI, Kapolda Jabar Ziarah di TMP Cikutra Bandung

"Kita bicara pendidikan inklusif menuju Indonesia Maju 2045. Kita bicara  pendidikan dari perspektif karakter, dari perspektif sistem, dan lain sebagainya," ujar Herman Suryatman.

Sektor pendidikan di Jabar diharapkan semakin baik kualitasnya. Tidak hanya di level pendidikan formal seperti SD, SMP, SMA, SMK, inklusivitas pendidikan juga harus diterapkan di sektor informal hingga nonformal.

Sejalan itu, Pemdaprov Jabar bersama Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jabar, tengah berupaya mendorong semua tenaga pengajar menjadi guru penggerak, di antaranya melalui program Pelatihan Guru Penggerak Jawa Barat.

Program ini mengambil spirit program yang sama yang dimiliki Pemerintah Pusat, tapi dengan praktik yang agak berbeda.

Materi pelatihan yang diberikan sudah terstandardisasi dan mengacu ke program Guru Penggerak dari Kemendikbud karena bekerja sama dengan BBGP.

Upaya ini diharapkan Herman memiliki daya dorong terhadap kemajuan pendidikan yang lebih progresif di Jabar, 
yakni dengan menghadirkan guru-guru yang berkompeten, peka terhadap lingkungan, dan adaptif terhadap perubahan.

Hingga saat ini, sebanyak 48.690 guru baik di tingkat SMA, SMK, SLB se - Jawa Barat tengah mengikuti Pelatihan Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat dengan fasilitasi dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Badan Kepegawaian Daerah, dan Dinas Pendidikan Jabar.

Pelatihan Guru Penggerak diselenggarakan melalui aplikasi Sistapraja, sarana pengembangan kompetensi berbasis teknologi yang bersifat kursus terbuka (_open course_).

Herman Suryatman juga berharap pemda kabupaten dan kota juga menghadirkan guru penggerak di jenjang pendidikan SD dan SMP.

"Kita akan desain sedemikian rupa untuk memberikan _treatment_ agar menjadi guru penggerak, guru yang bergerak dan menggerakkan, dalam perspektif Jawa Barat," kata Herman.

"Dengan kolaborasi provinsi, kabupaten,  kota, anak-anak akan mendapatkan pengajaran terbaik untuk Jabar Caang,  Indonesia Maju," pungkas Herman.(Nr)

Bagikan:

© 2024 Copyright: Indofakta Online