MEDAN -- Eksekutor penembakan mantan anggota DPRD Langkat, D Bangun (38), warga Desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat mendapat upah Rp 10 juta untuk menghabisi korban Paino.
Baca juga: Aperma Sebut Duga Dokumen Lelang Dibuat Andi Nurmawan Dan M. Afzal Bukti Adanya Manipulasi Untuk Keuntungan Pribadi Para Terdakwa"Dibayar 10 juta (rupiah) sama dia (otak pelaku)," aku D Bangun saat rilis kasus penembakan mantan anggota DPRD Langkat, Paino di Aula Tribrata Mapolda Sumut, Senin (13/2/2023).
Baca juga: Hakim Ingatkan Kabag UKPBJ Kota Bandung Agar Jangan Berbohong Dan Tidak Berbelit-belitDia menyebut, menembak bagian dada kanan korban dari jarak dekat, sekira 0,5 meter. "Seperti ditempel lah gitu," ujar D Bangun.
Baca juga: Dua Pelaku Begal Ditangkap Tim URC Polsek Medan Helvetia, Satu Dilumpuhkan dengan Timah PanasDijelaskan, dalam kasus penembakan mantan anggota DPRD Langkat periode 2014-2019 itu, tim gabungan Subdit III/Jatanras Direktorat (Dit) Reskrimum Polda Sumut dan Polres Langkat meringkus 5 tersangka dengan peran berbeda.
Baca juga: Polisi Bekuk Pengedar Sabu Sabu di GarutMereka adalah LS Ginting alias Tosa (26), warga Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, P Sembiring (43), warga Desa Gunung Tinggi, Kecamatan Sirapit, Langkat, MH alias Tio (27), warga Kelurahan Perdamaian Kecamatan Stabat, Langkat dan SY alias Tato (27), warga Kelurahan Bingai, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat."Otak pelakunya LS, karena sakit hati," terang Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak didampingi Waka Polda, Brigjen Pol Jawari, Direktur Reskrimum, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja dan Kabid Humas, Kombes Pol Hadi Wahyudi.Peristiwa itu terjadi ketika korban, Paino (48), warga Dusun VII Bukit Dinding, Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Langkat itu hendak pulang dari warung Amiran yang berjarak sekira 3 kilometer dari rumahnya.Namun, sekira 900 meter beranjak, korban ditemukan tewas oleh petugas jaga mal PT INK dalam kondisi telentang dan dada kanan terluka tembak.Korban kemudian dibawa ke RS Putri Bidadari Stabat, namun dinyatakan telah meninggal dunia. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk autopsi.Kata Kapolda, dari hasil penyelidikan tim gabungan berhasil menemukan para pelaku. Aksi penembakan itu telah direncanakan sepekan sebelumnya."Aksi penembakan itu sudah direncanakan sejak awal pada 20 Januari lalu," ungkap Panca.Dalam proses penyelidikan ditemukan barang bukti senjata api jenis rakitan dan selongsong dan proyektil. Para tersangka ditangkap secara terpisah, di Aceh, Deliserdang dan Langkat."Tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain," pungkasnya.(dar)
Bagikan: